Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Siapkah Anda Meraih Keuntungan di Balik Tren Teknologi Terbaru?

17 September 2024   08:02 Diperbarui: 17 September 2024   20:10 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
File Merza Gamal, sumber data: McKinsey  Technology Trends Outlook 2024

Teknologi semakin mendominasi kehidupan kita, menciptakan peluang besar dan perubahan di berbagai sektor industri. Di tahun 2024, tren teknologi seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), elektrifikasi, dan energi terbarukan menjadi pusat perhatian dunia.

Organisasi berlomba-lomba mengadopsi inovasi ini, mendorong revolusi yang mengubah cara kita bekerja dan hidup. Namun, di balik semua potensi keuntungan, ada tantangan besar yang perlu dihadapi---terutama dalam hal kesenjangan keterampilan.

Pertanyaannya, apakah kita siap meraih keuntungan dari perubahan besar ini?

AI dan Investasi Teknologi: Keuntungan Besar di Depan Mata

Tidak dapat dipungkiri, kecerdasan buatan (AI) kini menjadi bintang di tengah perkembangan teknologi. Peluncuran ChatGPT dan kemajuan lainnya menciptakan lonjakan ketertarikan terhadap AI di seluruh dunia.

Pada tahun 2023, minat terhadap AI melonjak tujuh kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya, mendorong organisasi untuk menggelontorkan lebih banyak dana dalam riset dan pengembangan AI.

Investasi di sektor ini tidak hanya terbatas pada teknologi AI. Elektrifikasi dan energi terbarukan juga menjadi perhatian utama. Fokus global untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai nol emisi bersih (net zero) telah menggerakkan investasi senilai $183 miliar di seluruh dunia pada tahun 2023.

Menurut perkiraan, mencapai target ini akan membutuhkan investasi sebesar $9,2 triliun hingga tahun 2050, serta mempekerjakan 200 juta pekerja terampil. Ini menandakan bahwa teknologi energi hijau akan menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi dunia di masa depan.

Tantangan Terbesar: Kesenjangan Keterampilan Teknologi

Di balik peluang besar ini, teknologi juga menghadapi tantangan serius: kesenjangan keterampilan. Laporan McKinsey yang menganalisis 4,3 juta lowongan pekerjaan di 15 sektor teknologi utama menunjukkan bahwa banyak perusahaan kesulitan menemukan talenta berpengalaman.

File Merza Gamal, sumber data: McKinsey  Technology Trends Outlook 2024
File Merza Gamal, sumber data: McKinsey  Technology Trends Outlook 2024

Bidang seperti elektrifikasi, energi terbarukan, dan teknologi iklim lainnya mengalami kekurangan tenaga kerja yang memiliki keterampilan khusus. Kesenjangan ini juga terlihat di sektor bioteknologi, termasuk terapi gen, yang sangat membutuhkan pekerja dengan pengetahuan mendalam.

Di sisi lain, meskipun semakin banyak pekerja mencantumkan AI sebagai salah satu keterampilan mereka, perusahaan tetap harus waspada. Kemahiran dalam AI sangat bervariasi, dan tidak semua yang mengaku ahli benar-benar memiliki kemampuan yang dibutuhkan.

Sektor Teknologi yang Menentang Tren Penurunan Lowongan Pekerjaan

Menariknya, meskipun lowongan pekerjaan di bidang teknologi secara keseluruhan menurun sebesar 26 persen pada tahun 2023, ada beberapa sektor yang justru tumbuh pesat. AI generatif, elektrifikasi, dan energi terbarukan adalah beberapa di antaranya.

Michael Chui dari McKinsey Global Institute menyatakan bahwa tren ini menunjukkan prospek yang menjanjikan untuk jangka panjang. Dalam empat tahun terakhir, mayoritas dari 15 sektor teknologi yang dianalisis McKinsey menunjukkan peningkatan dalam jumlah lowongan pekerjaan.

Ini berarti, meskipun ada penurunan di beberapa bagian industri, peluang di sektor-sektor tertentu tetap terbuka lebar. Inovasi dan teknologi baru menciptakan kebutuhan baru yang harus diisi oleh tenaga kerja terampil dan siap beradaptasi.

Mengatasi Tantangan: Pentingnya Pengembangan Talenta

Untuk memastikan kita siap menghadapi revolusi teknologi ini, fokus utama harus diberikan pada pengembangan keterampilan. Perusahaan dan industri perlu berinvestasi lebih banyak dalam pelatihan dan pendidikan untuk menciptakan tenaga kerja yang mampu memenuhi tuntutan teknologi masa depan.

Tidak hanya dari sisi teknologi, tetapi juga dari sisi pengelolaan sumber daya manusia yang siap berinovasi dan berkembang di tengah perubahan yang begitu cepat. Bagi para pekerja, ini adalah kesempatan emas untuk terus meningkatkan keterampilan mereka.

Dengan mengembangkan kompetensi di bidang-bidang seperti AI, energi terbarukan, dan bioteknologi, mereka akan memiliki posisi yang kuat di pasar kerja masa depan. Bagi pemerintah, kolaborasi dengan sektor swasta untuk mempersiapkan tenaga kerja yang terampil adalah langkah penting yang tidak bisa diabaikan.

Penutup: Siapkah Kita Menghadapi Masa Depan?

Dengan pesatnya kemajuan teknologi di bidang AI, elektrifikasi, dan energi terbarukan, peluang besar sudah di depan mata. Namun, untuk memanfaatkan peluang ini sepenuhnya, kita harus siap menghadapi tantangan yang datang bersamanya---terutama dalam hal kesenjangan keterampilan.

Untuk itu, kita semua harus mengambil peran aktif. Pekerja perlu terus belajar dan meningkatkan keterampilan, perusahaan harus berinvestasi dalam pengembangan talenta, dan pemerintah perlu menciptakan lingkungan yang mendukung pendidikan dan pelatihan yang relevan.

Hanya dengan langkah-langkah tersebut, kita bisa benar-benar siap menghadapi dan memanfaatkan keuntungan dari tren teknologi terbaru ini.

Jadi, siapkah kita menyongsong masa depan yang dipimpin oleh teknologi?

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun