Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Peluang Wisata Halal Ramah Muslim di Eropa dan Warisan Islam Al-Andalus di Spanyol

14 September 2024   05:50 Diperbarui: 14 September 2024   06:32 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Tantangan dan Perkembangan Positif di Sektor Halal Spanyol

Meskipun Spanyol telah membuat kemajuan signifikan dalam mengembangkan pariwisata halal, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi.

Salah satu kendala utama adalah ketersediaan pilihan halal yang belum merata di beberapa wilayah, terutama di luar kota-kota besar seperti Madrid, Barcelona, dan Andalusia. Di kota-kota yang lebih kecil, wisatawan Muslim masih kesulitan menemukan makanan halal atau fasilitas ramah Muslim lainnya.

Namun demikan, dengan tren pertumbuhan ekonomi syariah yang terus meningkat, serta semakin banyaknya inisiatif yang mendorong keberlanjutan pariwisata halal, Spanyol diperkirakan akan terus memperluas aksesibilitas dan layanan halal di seluruh wilayahnya.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan lembaga sertifikasi seperti Instituto Halal menjadi kunci utama dalam mengatasi tantangan ini.

Peluang Besar untuk Indonesia

Jika Spanyol, sebagai negara dengan minoritas Muslim, mampu mengembangkan pariwisata halal hingga mencapai pengakuan internasional, maka Indonesia, dengan jumlah populasi Muslim terbesar di dunia, memiliki potensi lebih besar untuk menjadi pusat pariwisata halal dunia.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Indonesia memiliki keindahan alam, budaya yang kaya, dan destinasi wisata yang sudah mendunia, seperti Bali, Lombok, dan Raja Ampat. Dengan memperkuat infrastruktur halal dan layanan yang ramah Muslim, Indonesia dapat menarik lebih banyak wisatawan Muslim global.

Beberapa langkah yang dapat diambil oleh Indonesia untuk meningkatkan sektor pariwisata halal meliputi:

  • Peningkatan Sertifikasi Halal: Melibatkan lebih banyak hotel, restoran, dan tempat wisata dalam proses sertifikasi halal.
  • Pengembangan Infrastruktur Halal: Menyediakan fasilitas tempat ibadah, makanan halal, dan layanan ramah Muslim di destinasi wisata utama.
  • Kampanye Promosi Global: Memperkenalkan Indonesia sebagai tujuan utama wisata halal melalui kampanye yang menargetkan wisatawan Muslim dari Timur Tengah, Turki, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.
  • Kolaborasi dengan Negara Lain: Bekerjasama dengan negara-negara yang telah berhasil dalam pengembangan pariwisata halal, seperti Spanyol, untuk belajar dan mengadopsi praktik terbaik.

Kesimpulan

Spanyol telah menunjukkan bagaimana warisan Islam dan kebijakan yang mendukung dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata halal. Pengakuan sebagai destinasi ramah Muslim terbaik di luar OKI membuktikan bahwa negara ini serius dalam menyambut wisatawan Muslim.

Indonesia, dengan segala potensinya, memiliki peluang yang lebih besar untuk menjadi pusat pariwisata halal dunia. Jika tantangan dapat diatasi, seperti di Spanyol, Indonesia akan menjadi tujuan utama bagi wisatawan Muslim global, meningkatkan ekonomi dan memperkuat peran Indonesia dalam industri pariwisata halal internasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun