Dalam kehidupan sehari-hari, kemampuan untuk berkata benar dan menyampaikan ilmu pengetahuan dengan jelas bukan hanya sebuah keterampilan, tetapi juga merupakan tanggung jawab moral dan spiritual yang diajarkan dalam Islam.
Al-Qur'an, sebagai pedoman hidup bagi umat Islam, menekankan pentingnya berkata jujur dan menyampaikan pengetahuan dengan cara yang benar dan bermanfaat bagi orang lain. Prinsip-prinsip ini tidak hanya berlaku dalam konteks ilmu agama, tetapi juga meluas ke berbagai aspek kehidupan, termasuk ilmu duniawi.
Kewajiban Berkata Benar dan Jujur dalam Islam
Islam sangat menekankan kejujuran dan kebenaran dalam berbicara. Dalam Surah Al-Ahzab [33:70-71], Allah SWT berfirman:
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar. Niscaya Allah memperbaiki amal-amalmu dan mengampuni dosa-dosamu. Barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya dia telah mendapatkan kemenangan yang besar."
Ayat ini memberikan perintah langsung kepada orang-orang yang beriman untuk berkata benar. Kebenaran dalam perkataan tidak hanya mencerminkan integritas pribadi, tetapi juga memiliki dampak yang signifikan terhadap hubungan sosial, moral, dan spiritual dalam masyarakat.
Dengan berkata benar, seorang Muslim tidak hanya menjaga kehormatan dirinya, tetapi juga membantu membangun kepercayaan di antara sesama manusia, yang merupakan fondasi penting dalam interaksi sosial.
Ilmu dalam Perspektif Islam: Tidak Terbatas pada Ilmu Agama
Sering kali, ketika berbicara tentang ilmu dalam Islam, banyak yang mengira bahwa ilmu yang dimaksud terbatas pada ilmu agama saja. Namun, Islam memiliki pandangan yang lebih luas tentang ilmu.
Ilmu tidak hanya mencakup pengetahuan tentang agama, tetapi juga pengetahuan yang bermanfaat untuk kehidupan dunia, seperti ilmu sains, teknologi, kedokteran, ekonomi, dan lain sebagainya.
Rasulullah SAW pernah bersabda, "Menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap Muslim" (HR. Ibnu Majah). Dalam hadis ini, ilmu yang diwajibkan untuk dipelajari tidak dibatasi hanya pada ilmu agama, tetapi segala bentuk ilmu yang dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia di dunia dan akhirat.
Oleh karena itu, seorang Muslim memiliki kewajiban untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang dimilikinya, baik itu ilmu agama maupun ilmu duniawi. Namun, penyampaian ilmu ini harus dilakukan dengan cara yang benar dan jelas, sehingga ilmu tersebut bisa dipahami dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal.
Menyampaikan Ilmu dengan Jelas dan Benar
Penyampaian ilmu dengan jelas dan benar adalah bagian dari amanah yang harus dijaga oleh setiap Muslim. Al-Qur'an memberikan petunjuk tentang pentingnya menyampaikan sesuatu dengan cara yang baik dan dapat dipahami oleh orang lain. Dalam Surah An-Nahl [16:125], Allah SWT berfirman:
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik."
Ayat ini menekankan bahwa ketika menyampaikan ilmu, hendaknya dilakukan dengan cara yang bijaksana dan penuh hikmah. Artinya, penyampai ilmu harus memperhatikan kondisi dan kemampuan audiensnya. Ilmu yang disampaikan dengan cara yang jelas dan mudah dipahami akan lebih efektif dan berdampak positif pada penerimanya.
Selain itu, dalam Surah Al-Baqarah [2:159], Allah SWT memperingatkan orang-orang yang menyembunyikan ilmu yang telah Dia turunkan:
"Sesungguhnya orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa keterangan-keterangan yang jelas dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya kepada manusia dalam Kitab (Al-Qur'an), mereka itu dilaknat oleh Allah dan dilaknat pula oleh semua (makhluk) yang dapat melaknat."
Ayat ini memberikan peringatan keras bagi mereka yang menyembunyikan ilmu yang bermanfaat. Ilmu adalah amanah yang harus disebarkan agar memberikan manfaat kepada banyak orang. Jika seseorang menyembunyikan ilmu, terutama ilmu yang dapat memberikan petunjuk kepada kebenaran, maka ia telah mengkhianati amanah yang diberikan Allah.
Mengintegrasikan Teknologi dengan Penyampaian Ilmu
Di era digital ini, teknologi memainkan peran penting dalam penyebaran ilmu. Dengan adanya internet dan media sosial, ilmu dapat disampaikan kepada khalayak yang lebih luas dengan cara yang lebih efektif.
Namun demikian, sebagaimana yang diingatkan oleh para ulama, teknologi hanya boleh menjadi alat bantu, bukan pengganti interaksi manusia dalam menyampaikan ilmu. Teknologi harus dimanfaatkan dengan bijak untuk memperkuat pesan dan menjaga keaslian serta kebenaran ilmu yang disampaikan.
Seorang Muslim yang menyampaikan ilmu harus tetap menjaga akurasi dan kejujuran dalam setiap informasi yang dibagikan, baik melalui media digital maupun secara langsung. Ini selaras dengan perintah dalam Surah Al-Ahzab [33:70-71], di mana berkata benar dan jujur adalah kunci untuk mendapatkan ridha Allah.
Kesimpulan: Membangun Masyarakat Berbasis Ilmu dan Kebenaran
Berkata benar dan menyampaikan ilmu dengan jelas merupakan salah satu pilar penting dalam membangun masyarakat yang adil dan sejahtera. Islam mengajarkan bahwa ilmu harus disampaikan dengan cara yang benar dan dapat dipahami, sehingga ilmu tersebut bisa memberikan manfaat yang maksimal bagi orang lain.
Baik itu ilmu agama maupun ilmu duniawi, keduanya harus disampaikan dengan cara yang jujur, transparan, dan penuh hikmah. Sebagai Muslim, kita memiliki tanggung jawab untuk terus belajar, mengajarkan, dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat.
Dengan mengikuti pedoman dari Al-Qur'an dan hadits, kita dapat berkontribusi dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik dan berpengetahuan, serta mendapatkan ridha Allah SWT.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI