Indonesia adalah tanah air kita,
Dipilihkan Tuhan sebagai tempat berpijak,
Tak perlu berangan-angan menjadi warga negara Brunai,
Yang gemah ripah loh jinawi,
Atau Arab Saudi yang punya Ka'bah,
Dan Masjid Nabawi.
Cukuplah engkau tahu,
Bahwa negeri ini pun bisa menjadi,
Pintu keberkahan Tuhan di bumi,
Meski masa depannya kadang tak tertebak,
Saat orang tua berebut kursi,
Hanya demi sesuap nasi.
Mereka sedang belajar pahitnya hidup,
Tanpa nurani, jauh dari ilahi,
Namun jangan doakan keburukan,
Biarlah Tuhan yang menilai,
Karena mungkin tanpa itu,
Mereka sudah merangkak di hadapan-Nya.
Jika pemimpin kelak tak sudi,
Tak peduli suara hati,
Jangan kecewa, anakku,
Setiap kita adalah raja di mahligai sendiri,
Mengapa harus bersedih di bawah langit ini?
Di tengah riuh rendah dunia,
Ingatlah selalu, engkau punya iman,
Di sinilah tempatmu berjuang,
Menanam kebaikan dengan tangan sendiri,
Membawa cahaya di negeri ini,
Meski kecil, namun berarti.
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H