Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Membagi Tanggung Jawab dan Mewujudkan Inovasi dalam Transformasi Organisasi

13 Agustus 2024   20:37 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:40 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar diolah dengan AI: copilot.microsoft.com, dokumentasi pribadi Merza Gamal

Transformasi dalam organisasi merupakan proses yang kompleks dan memerlukan keterlibatan aktif dari seluruh karyawan untuk mencapai kesuksesan.

Sebuah studi oleh McKinsey terhadap 36.000 inisiatif transformasi di 35 perusahaan menemukan bahwa membagi tanggung jawab secara efektif sangat penting untuk menghindari penundaan dan kebocoran nilai.

Ketika seseorang diberikan lebih dari lima proyek untuk ditangani, risiko penundaan dan hilangnya nilai meningkat. Misalnya, jika seseorang mengelola sepuluh inisiatif, penundaan pelaksanaan dapat bertambah hingga 20 hari, dan kebocoran nilai meningkat sebesar 40% dibandingkan dengan ketika hanya menangani lima inisiatif.

Jadikan Inovasi dan Pelaksanaan sebagai Tugas Semua Orang

Transformasi yang berhasil adalah transformasi yang dilakukan oleh karyawan, bukan yang dipaksakan kepada mereka. Dalam pengalaman McKinsey dengan transformasi global, keberhasilan transformasi sangat dipengaruhi oleh keterlibatan karyawan (employee engagement) dalam ide, kepemilikan, dan implementasi.

Karyawan dari setiap tingkat organisasi harus diberi kesempatan untuk mengajukan ide-ide yang dapat meningkatkan proses dan pelaksanaan inisiatif. Dengan melibatkan seluruh karyawan, mereka tidak hanya merasa memiliki peran dalam perubahan, tetapi juga lebih termotivasi untuk menjalankan inisiatif tersebut hingga tuntas.

Transformasi yang paling efektif terjadi ketika inovasi dan pelaksanaan menjadi tanggung jawab bersama. Ini berarti bahwa visi dan arahan mungkin datang dari pimpinan, tetapi realisasinya harus terjadi secara demokratis, dengan seluruh organisasi berperan aktif.

Seperti yang diungkapkan oleh seorang pemimpin transformasi, "Bunuh kotak saran." Alih-alih karyawan hanya memberikan ide yang akan dilaksanakan oleh orang lain, mereka harus didorong untuk tidak hanya mengusulkan ide-ide tetapi juga merancang rencana yang mengubah ide tersebut menjadi nilai nyata dan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.

Contoh Sukses dalam Mewujudkan Inovasi

Untuk mencapai keberhasilan dalam transformasi, tidak cukup hanya mengandalkan ide dan arahan dari tingkat atas. Kunci keberhasilan terletak pada bagaimana organisasi dapat menerjemahkan visi tersebut ke dalam tindakan nyata di setiap lapisan.

Beberapa perusahaan telah menunjukkan bagaimana inovasi dan pelaksanaan dapat diintegrasikan dengan cara yang memberdayakan seluruh karyawan. Berikut adalah beberapa contoh bagaimana transformasi dapat diwujudkan dengan melibatkan semua pihak dalam organisasi, dari garis depan hingga pemangku kepentingan eksternal:

1. Jangkau Garis Depan

Pemimpin transformasi yang sukses mendorong sesi pembangkitan ide hingga ke garis depan. Ini memberikan kesempatan bagi karyawan yang mungkin telah menyimpan ide-ide hebat selama bertahun-tahun untuk menyampaikannya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan listrik mengadakan sesi ide di setiap unit bisnis.

Pendekatan ini menghasilkan inisiatif yang memiliki kepemilikan lokal yang kuat dan meningkatkan efektivitas pelaksanaan. Dengan melibatkan karyawan garis depan, inisiatif tidak hanya menjadi lebih relevan tetapi juga lebih berhasil diimplementasikan karena ditangani oleh mereka yang paling memahami masalah tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun