Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Gunakan Generative Artificial Intelligence (GenAI) sebagai Penguat, Bukan Pengganti Peran Manusia

12 Agustus 2024   14:31 Diperbarui: 12 Agustus 2024   16:46 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Dengan menciptakan narasi yang kuat dan konsisten, pemimpin komunikasi dapat membantu mengartikulasikan aspirasi dan potensi dampak GenAI dengan lebih efektif. Mereka memotivasi individu untuk terus belajar dan berkembang, sehingga membangun tim yang lebih kuat dan organisasi yang lebih siap menghadapi tantangan masa depan.

Rekomendasi Praktis untuk Implementasi GenAI

Bagi organisasi yang ingin mulai mengadopsi GenAI, berikut adalah beberapa langkah praktis yang dapat diambil:

  1. Mulai dengan Proyek Percontohan: Uji coba GenAI dalam skala kecil untuk mengidentifikasi manfaat dan tantangan yang mungkin dihadapi sebelum menerapkannya secara luas.
  2. Bentuk Tim Lintas Fungsi: Libatkan berbagai departemen dalam penerapan AI untuk memastikan bahwa semua perspektif dipertimbangkan.
  3. Tetapkan Metrik Keberhasilan: Tentukan indikator kinerja utama (KPI) untuk mengukur efektivitas penerapan GenAI.
  4. Investasi dalam Pelatihan: Pastikan bahwa tim memiliki keterampilan yang diperlukan untuk menggunakan dan memaksimalkan potensi GenAI.

Berikan Ruang untuk Eksperimen dan Pembelajaran

Dengan GenAI, penting untuk merangkul eksperimen dan memberi ruang bagi tim untuk menguji dan belajar. Seperti yang diungkapkan oleh mitra McKinsey Jane Wong, "Dengan AI generasi baru, penting untuk merangkul eksperimen.

Pilih dampak daripada inersia dan berikan diri Anda ruang untuk menguji dan belajar, berbagi temuan, dan menemukan cara kerja baru. Tetapkan fondasi dengan kemajuan bertahap dan maju." Kemenangan kecil dalam eksperimen ini dapat dengan cepat berubah menjadi langkah besar dengan dampak yang luas.

Konvergensi Teknologi dan Kemanusiaan

Pada akhirnya, konvergensi antara teknologi dan kemanusiaan adalah yang akan mendorong keterampilan komunikasi ke depan---dan menghasilkan hasil yang lebih baik bagi semua pemangku kepentingan.

Pemimpin komunikasi yang bijak akan merangkul GenAI sambil tetap mengandalkan naluri mereka, mendeteksi isyarat halus, dan secara efektif terhubung dengan para pemangku kepentingan pada tingkat manusia dan emosional untuk mendapatkan kepercayaan dan dukungan mereka.

Dengan memanfaatkan teknologi secara bijaksana, kita dapat memperkuat hubungan dengan para pemangku kepentingan, bukan menggantikannya, dan memastikan bahwa transformasi digital yang kita jalani benar-benar memberikan nilai tambah yang berkelanjutan bagi semua pihak.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun