Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Bersyukur, Kunci Terhindar dari Money Dysmorphia Syndrome

6 Agustus 2024   20:21 Diperbarui: 6 Agustus 2024   20:23 294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu bentuk nyata dari rasa syukur adalah dengan melakukan amal sosial, seperti membantu tetangga dan saudara, bersedekah, serta menyantuni anak yatim. Membantu tetangga dan saudara adalah cerminan nyata dari rasa syukur yang mendalam. Ketika kita dengan tulus memberikan bantuan, baik itu dalam bentuk tenaga, waktu, atau dukungan, kita tidak hanya meringankan beban mereka, tetapi juga memperkaya jiwa kita sendiri.

Bersedekah bukan sekadar tindakan memberikan sebagian harta kepada yang membutuhkan, tetapi juga sebuah pernyataan syukur atas apa yang telah kita miliki. Dalam setiap rupiah yang kita berikan, ada doa dan harapan agar berkah Allah terus melimpah.

Menyantuni anak yatim adalah bentuk amal yang memiliki makna mendalam. Dalam setiap senyum yang tercipta dari wajah mereka, kita menemukan kekuatan rasa syukur yang tidak terhingga. Semua tindakan ini bukan hanya menambah kebahagiaan mereka yang menerima, tetapi juga mengajarkan kita tentang pentingnya memberi dan berbagi.

Kesimpulan

Dismorfia uang sering kali berasal dari perasaan kurang dan keinginan untuk selalu memiliki lebih. Dengan mengembangkan rasa syukur, kita dapat mengubah pandangan ini menjadi sesuatu yang lebih positif dan produktif. Surat Al-Baqarah ayat 152 mengingatkan kita: "Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku."

Ketika kita bersyukur, kita menciptakan ruang untuk kebahagiaan dan ketenangan dalam hidup kita. Bersyukur bukan hanya tentang mengucapkan terima kasih, tetapi juga tentang bagaimana kita hidup dan berinteraksi dengan orang lain.

Hal-hal tersebut merupakan kunci untuk menjaga keseimbangan emosional dan finansial, serta melindungi diri dari Money Dysmorphia Syndrome. Dengan demikian, kita dapat menikmati hidup yang lebih penuh makna dan berkah, bebas dari perbandingan yang tidak perlu dan tekanan sosial yang tidak realistis.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun