Lubuk ini menyimpan potensi ikan air tawar yang luar biasa dan senantiasa terjaga oleh balutan kearifan lokal.
Beberapa menit setelah saya memulai perjalanan, saya melihat belasan babi hutan sedang minum di sungai.
Di lokasi lain, sekumpulan monyet berlompatan dari pohon ke pohon yang rindang. Ada pula biawak yang menyeberang di air bening.
Pemandangan latar belakang berupa Bukit Barisan yang hijau sungguh menyejukkan jiwa. Banyaknya babi hutan menandakan bahwa mangsa harimau masih berlimpah di ekosistem Rimbang-Baling.
Potensi Ekowisata di Rimbang Baling
Bukit Rimbang Bukit Baling ditunjuk sebagai kawasan suaka alam karena keanekaragaman hayatinya yang luar biasa.
Kawasan ini adalah rumah bagi berbagai spesies fauna yang dilindungi dan terancam punah, seperti Harimau Sumatera, Tapir, dan Siamang.
Pengembangan wisata di suaka margasatwa ini sejalan dengan upaya Kementerian Lingkungan Hidup yang menggeser paradigma pemanfaatan hutan ke arah pariwisata.
Di Camp WWF Rimbang Baling, berbagai aktivitas menarik dapat dilakukan, seperti:
- Pengamatan Satwa: Mengamati satwa liar seperti burung, monyet, dan jika beruntung, harimau Sumatera.
- Pendidikan Lingkungan:Â Belajar tentang konservasi dan upaya pelestarian yang dilakukan oleh WWF Indonesia.
- Camping:Â Menginap di tenda sambil merasakan langsung suasana hutan yang tenang dan damai.
- Fotografi Alam:Â Mengabadikan keindahan alam Rimbang Baling dengan kamera.
Penutup: Menyambut Masa Depan Konservasi dan Pariwisata