Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Menyusuri Jejak Sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur

12 Juli 2024   07:54 Diperbarui: 12 Juli 2024   08:00 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perjalanan ini tidak hanya memperkaya pengetahuan saya tentang sejarah lokal, tetapi juga memberikan pengalaman spiritual yang mendalam. Saya berharap, dengan melestarikan situs-situs bersejarah ini, generasi mendatang dapat terus menghargai dan menjaga warisan budaya yang kaya ini.

Wasana Kata 

Perjalanan ini membawa saya melewati lorong-wisata sejarah yang kaya, mengungkapkan kejayaan dan keindahan budaya Kesultanan Kutai Kartanegara. Dari Museum Mulawarman yang megah hingga Kompleks Makam Kesultanan yang sakral, setiap langkah mengajak untuk merenung tentang perjalanan panjang sebuah kerajaan yang berakar dalam sejarah Nusantara.

Bagi para pelancong sejarah, Tenggarong menawarkan lebih dari sekadar jejak masa lalu. Kota ini memancarkan pesona modern yang beriringan dengan warisan budayanya yang kuat. Dari festival budaya hingga kuliner khas, setiap kunjungan ke Tenggarong adalah perjalanan ke dalam cerita masa lalu yang masih hidup dalam budaya dan tradisinya.

Untuk mereka yang merindukan kedamaian spiritual, Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin menjadi oase yang menghadirkan harmoni antara sejarah dan kehidupan sehari-hari. Di sini, aroma kayu ulin dan arsitektur klasik menyatu dalam keindahan yang mengingatkan akan keteguhan iman dan kejayaan masa lampau.

Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin, sumber gambar: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal
Masjid Jami Adji Amir Hasanoeddin, sumber gambar: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal

Melalui perjalanan ini, saya berharap kita dapat terus menghargai dan menjaga warisan budaya yang telah ditinggalkan oleh Kesultanan Kutai Kartanegara. Semoga kisah perjalanan ini memberi inspirasi bagi generasi masa depan untuk menjaga dan melestarikan kekayaan sejarah Nusantara.

Dengan demikian, perjalanan napak tilas sejarah ini tidak hanya menjadi catatan pribadi, tetapi juga panggilan untuk terus menjaga dan memelihara keindahan warisan budaya Indonesia.

Terima kasih telah mengikuti jejak saya dalam menggali sejarah Kesultanan Kutai Kartanegara. Semoga kita dapat bertemu lagi di destinasi lain yang sama bersejarahnya pada perjalanan berikutnya.

Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun