Tantangan dalam Penerapan GenAI
Para eksekutif mengakui bahwa meningkatkan penerapan GenAI dalam risiko kredit akan menjadi sebuah tantangan. Hambatan utama yang diidentifikasi meliputi risiko dan tata kelola, dengan kategori risiko seperti gangguan keadilan dalam algoritme, pelanggaran IP, pelanggaran privasi, pembuatan konten berbahaya, ancaman keamanan, masalah kinerja dan penjelasan, serta risiko penggunaan data kepemilikan dari pihak ketiga.
Selain itu, kekurangan kemampuan GenAI di dalam organisasi, kesulitan dalam menentukan kasus penggunaan yang tepat, dan kurangnya dukungan organisasi yang formal dan terkoordinasi juga menjadi tantangan signifikan.
Banyak lembaga keuangan belum membentuk pusat keunggulan (CoE) untuk mengelola kasus penggunaan GenAI dan memulai program mereka dengan cara yang terdesentralisasi.
Penerapan GenAI dalam Risiko Kredit di Indonesia
Di Indonesia, penerapan GenAI dalam risiko kredit masih berada pada tahap awal. Beberapa bank besar dan lembaga keuangan telah mulai mengeksplorasi teknologi ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan akurasi analisis kredit. Fokus utama adalah pada analisis data besar dan tidak terstruktur, serta otomasi proses pengambilan keputusan kredit.
Namun, tantangan yang dihadapi mencakup kualitas data dan infrastruktur teknologi, risiko tata kelola dan kepatuhan, serta kesenjangan keterampilan. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) telah mulai mendukung adopsi teknologi AI dalam sektor keuangan dengan mendorong inovasi dan kolaborasi antara lembaga keuangan dan perusahaan teknologi.
Perusahaan fintech juga memainkan peran penting dalam mendorong adopsi GenAI di Indonesia. Fintech menggunakan AI untuk menawarkan layanan pinjaman berbasis digital dengan proses penilaian kredit yang lebih cepat dan akurat, mempengaruhi lembaga keuangan tradisional untuk mengadopsi teknologi serupa.
Penutup
Penerapan GenAI dalam risiko kredit menunjukkan potensi besar untuk meningkatkan efisiensi, akurasi, dan pengambilan keputusan di sektor keuangan.
Meskipun masih menghadapi berbagai tantangan, seperti kualitas data, infrastruktur teknologi, dan keterampilan sumber daya manusia, dukungan regulasi dan inovasi dari sektor fintech diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi ini di Indonesia.
Dengan langkah yang tepat, GenAI dapat membantu lembaga keuangan mengelola risiko kredit dengan lebih efektif dan memberikan manfaat yang signifikan bagi industri keuangan secara keseluruhan.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)