Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Merangkul Kecerdasan Buatan Generatif (GenAI) dalam Risiko Kredit

10 Juli 2024   11:47 Diperbarui: 10 Juli 2024   11:49 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Pribadi Merza Gamal

Di era digital yang semakin berkembang pesat, teknologi kecerdasan buatan generatif/Generative Artificial Intelligence (GenAI) mulai memainkan peran yang signifikan dalam berbagai industri. Salah satu sektor yang mulai mengadopsi teknologi ini adalah sektor keuangan, khususnya dalam manajemen risiko kredit.

Meskipun masih berada pada tahap awal, penerapan GenAI menjanjikan peningkatan efisiensi dan akurasi dalam berbagai proses. Artikel ini akan membahas bagaimana GenAI diterapkan dalam risiko kredit, tantangan yang dihadapi, serta potensi penerapannya di Indonesia.

Lompatan Teknologi GenAI

Generative Artificial Intelligence (GenAI) membuat lompatan besar dari laboratorium ke arus utama pada akhir tahun 2022, saat OpenAI meluncurkan versi beta publik dari layanan ChatGPT-nya.

Dalam waktu dua bulan, produk ini memiliki lebih dari 100 juta pengguna, menjadikannya produk dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah. Pada kuartal pertama tahun 2023, perusahaan teknologi besar mulai mengintegrasikan kemampuan GenAI ke dalam produk mereka, termasuk untuk kebutuhan bisnis.

Di sektor risiko kredit, GenAI mulai menunjukkan pengaruhnya. McKinsey baru-baru ini mensurvei eksekutif senior risiko kredit dari 24 lembaga keuangan, termasuk sembilan dari sepuluh bank terbesar di AS.

Survei ini menunjukkan bahwa 20 persen responden telah menerapkan setidaknya satu kasus penggunaan GenAI di organisasi mereka, dan 60 persen lainnya berharap dapat menerapkannya dalam waktu satu tahun.

Kasus Penggunaan GenAI dalam Risiko Kredit

Lembaga keuangan mempertimbangkan berbagai penerapan GenAI di seluruh siklus hidup kredit. GenAI menggunakan model bahasa besar (LLM) untuk menggabungkan, meringkas, dan menganalisis data tidak terstruktur dan bahasa alami. Berikut adalah beberapa potensi kasus penggunaan GenAI dalam risiko kredit:

  1. Keterlibatan Klien: GenAI dapat digunakan untuk menawarkan produk yang sangat dipersonalisasi kepada pelanggan berdasarkan profil dan riwayat aktivitas mereka. Sistem ini juga dapat membantu manajer hubungan dengan menyusun komunikasi penjangkauan individual, merangkum pertemuan, dan menyarankan langkah selanjutnya.
  2. Proses Pengambilan Keputusan Kredit dan Penjaminan: Alat GenAI dapat meninjau dokumen, menandai pelanggaran kebijakan atau data yang hilang, dan menyusun komunikasi penjangkauan untuk mencari klarifikasi atau informasi tambahan dari pelanggan. GenAI juga dapat membantu dalam mengumpulkan informasi tentang pelanggan, melakukan analisis kredit, dan menyusun bagian memo kredit.
  3. Proses Kontrak: Setelah kredit disetujui, GenAI dapat menyederhanakan dan mempercepat proses kontrak dengan menyusun kontrak hukum dan komunikasi penjangkauan kepada pelanggan.
  4. Pemantauan Portofolio: Alat GenAI dapat mendukung manajer portofolio dengan mengotomatiskan pembuatan laporan kinerja dan risiko rutin, serta menghasilkan strategi pengoptimalan portofolio.
  5. Proses Bantuan Pelanggan: GenAI dapat menyusun komunikasi penjangkauan yang dipersonalisasi kepada pelanggan jika terjadi masalah, membantu mengidentifikasi opsi restrukturisasi yang sesuai, dan membimbing pelanggan melalui proses restrukturisasi.

Kondisi GenAI dalam Risiko Kredit Saat Ini

Walaupun GenAI telah memasuki dunia risiko kredit, transformasi besar masih belum terjadi. Sebagian besar solusi GenAI yang diterapkan masih bersifat sempit dan tidak berorientasi pada pelanggan untuk mengatasi masalah operasional tertentu.

Misalnya, beberapa bank telah mengembangkan alat AI generatif untuk mengisi kuesioner risiko iklim untuk klien komersial, serta menyusun memo kredit. Alat ini membantu mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan mengenai risiko perubahan iklim dan mempercepat proses pengambilan keputusan kredit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun