Kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan adalah salah satu pilar utama dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Namun, serangkaian peristiwa seperti kegagalan bank dan serangan siber telah memicu kekhawatiran masyarakat terkait keamanan dana mereka di lembaga keuangan.
Penelitian Gallup menunjukkan bahwa hampir separuh warga Amerika (48%) mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap keamanan dana yang disimpan di bank atau lembaga keuangan lainnya.
Di Indonesia, masyarakat juga menghadapi kekhawatiran serupa, terutama setelah serangan siber yang meretas beberapa bank besar dan bahkan Bank Indonesia sebagai Bank Sentral. Peristiwa terbaru adalah bobolnya Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) pekan lalu, yang semakin menyadarkan kita akan pentingnya tidak sembarangan membagikan data pribadi.
Kolaborasi dalam Menjaga Keamanan Perbankan
Mengatasi kekhawatiran ini membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat. Pemerintah dapat memperkuat regulasi terkait keamanan perbankan, lembaga keuangan harus terus meningkatkan sistem keamanan mereka, dan kita perlu berperan aktif dalam melindungi diri sendiri serta melaporkan kejadian yang mencurigakan.
Pemerintah memiliki peran penting dalam menangani kekhawatiran masyarakat terhadap keamanan perbankan:
- Peraturan dan Regulasi: Di Amerika Serikat, regulasi seperti Dodd-Frank Act diterapkan untuk meningkatkan transparansi dan keamanan lembaga keuangan. Di Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengatur dan mengawasi kegiatan perbankan untuk memastikan kepatuhan terhadap standar keamanan.
- Penguatan Kebijakan:Â Mengembangkan kebijakan yang mendorong penerapan teknologi keamanan terbaru di lembaga keuangan dan memberikan sanksi yang tegas terhadap pelanggaran keamanan data dan penipuan.
Sementara itu, Lembaga Keuangan harus terus meningkatkan sistem keamanan mereka dengan:
- Implementasi Teknologi Keamanan: Menggunakan teknologi enkripsi yang kuat, sistem kecerdasan buatan untuk mendeteksi dan merespons ancaman siber, serta pemantauan transaksi yang cermat.
- Transparansi dan Tanggung Jawab:Â Menyampaikan informasi kepada nasabah tentang langkah-langkah keamanan yang diambil dan menyediakan mekanisme pemulihan data serta tanggung jawab jika terjadi kehilangan dana nasabah akibat serangan siber atau kegagalan internal.
Masalah keamanan perbankan juga membutuhkan kerjasama antarnegara dalam upaya penanggulangan. Negara-negara dapat berbagi informasi intelijen dan pengalaman terkait ancaman keamanan serta melakukan kerjasama dalam melacak dan menindak pelaku serangan siber lintas negara.
Inisiatif seperti penyusunan standar keamanan global dan kerjasama lembaga penegak hukum internasional dapat membantu meningkatkan keamanan perbankan secara keseluruhan.
Peran Kita dalam Menjaga Data Pribadi
Sebagai anggota masyarakat, kita juga memiliki peran penting dalam menjaga keamanan dana kita di lembaga perbankan. Pertama-tama, kita harus meningkatkan kesadaran tentang praktik keamanan digital.
Penggunaan kata sandi yang kuat dan unik untuk setiap akun sangat penting. Hindari membagikan informasi sensitif di platform online yang tidak terpercaya dan selalu perbarui perangkat lunak keamanan di perangkat kita. Selain itu, waspadai email dan pesan phishing yang mencoba mencuri informasi pribadi kita.
Memantau transaksi dan aktivitas keuangan secara aktif adalah langkah berikutnya. Periksa laporan bank dan transaksi secara rutin untuk mendeteksi aktivitas yang tidak dikenali. Jika menemukan transaksi yang mencurigakan atau tidak dikenali, segera laporkan ke lembaga perbankan terkait.
Pembaruan informasi kontak di lembaga perbankan juga penting. Pastikan nomor telepon dan email yang terdaftar selalu diperbarui agar kita dapat menerima pemberitahuan jika ada aktivitas yang mencurigakan.
Edukasi dan pelatihan tentang keamanan digital juga perlu diikuti. Kita bisa belajar tentang risiko keamanan terbaru dan cara melindungi diri melalui program edukasi yang disediakan oleh lembaga perbankan atau pihak berwenang.
Kita juga harus menjaga kerahasiaan data pribadi. Hindari membagikan detail rekening atau informasi pribadi secara sembarangan. Pastikan memberikan informasi pribadi hanya melalui saluran yang aman dan terpercaya.
Jika kita menjadi korban penipuan atau kebocoran data, segera laporkan ke lembaga perbankan dan otoritas yang berwenang. Tanggapan yang cepat dan koordinasi dapat membantu membatasi kerugian dan memulihkan keamanan.
Menghadapi Tantangan Masa Depan
Konteks keamanan perbankan terus berubah seiring dengan perkembangan teknologi. Ancaman keamanan seperti serangan siber dan penipuan terus berkembang, dan lembaga keuangan perlu terus beradaptasi dengan teknologi keamanan terkini.
Upaya seperti penggunaan teknologi enkripsi yang kuat, sistem kecerdasan buatan untuk mendeteksi ancaman, dan pemantauan transaksi yang cermat dapat membantu mengurangi risiko keamanan.
Dengan langkah-langkah ini, kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan kita semua dapat diupayakan untuk memulihkan dan menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan. Keamanan perbankan yang kuat merupakan landasan penting dalam menjaga stabilitas keuangan dan perlindungan dana nasabah.
Tetap waspada dan selalu prioritaskan keamanan dalam urusan keuangan Anda!
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H