Sementara itu, di Indonesia, fenomena yang serupa juga terjadi. Animo anak muda, khususnya generasi Millennial dan Gen Z, terhadap investasi terus meningkat. Data dari KSEI menunjukkan bahwa hampir 80% dari total investor di pasar keuangan domestik terdiri dari kelompok usia ini.
Pada tahun 2023, jumlah total investor mencapai 12,13 juta, dengan investor Generasi Z (berusia di bawah 30 tahun) mendominasi lebih dari setengah dari jumlah tersebut.
Investor GenZie (sebutan popular untuk Generasi Z) pada tahun 2023 tercatat mencapai 56,5% dari total, yaitu sekitar 6,85 juta orang.
"Dominasi anak muda pada demografi investor juga ditandai dengan tingginya jumlah kepemilikan reksa dana melalui agen penjual efek reksa dana berbasis financial technology," ungkap Direktur Penyelesaian, Kustodian, dan Pengawasan KSEI, Eqy Essiqy pada konferensi pers di awal tahun 2024.
Fenomena ini menunjukkan minat yang kuat dari generasi muda Indonesia dalam dunia investasi, memanfaatkan teknologi keuangan untuk berpartisipasi lebih aktif di pasar keuangan. Mereka memanfaatkan platform digital untuk mengakses informasi investasi, membeli saham, dan berpartisipasi dalam berbagai instrumen keuangan dengan mudah.
Menghadirkan Perspektif Baru dalam Perekonomian
Dengan meningkatnya keterlibatan Gen Z dalam perekonomian, baik di Amerika Serikat maupun Indonesia, terdapat peluang besar untuk mengembangkan kebijakan dan pendekatan yang lebih inklusif dan representatif.
Kyla Scanlon dan jutaan anak muda di Indonesia menunjukkan bahwa generasi muda memiliki potensi besar untuk mempengaruhi dan mengarahkan perekonomian masa depan.
"Memiliki perspektif yang unik dan suara yang beragam sangat penting," kata Scanlon. Dengan semakin banyaknya keterwakilan dan partisipasi dari generasi muda, diharapkan dunia keuangan dan kebijakan ekonomi akan lebih responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi mereka.
Fenomena "vibecession" dan dominasi anak muda dalam investasi adalah bukti bahwa generasi ini tidak hanya memahami, tetapi juga aktif berpartisipasi dan mengarahkan perubahan dalam perekonomian global. Mereka membawa perspektif baru yang segar, yang dapat membantu membentuk masa depan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H