Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pandangan Millennial dan Gen Z terhadap Kaum Pelangi di Tempat Kerja

19 Juni 2024   19:45 Diperbarui: 19 Juni 2024   19:50 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
File Merza Gamal, sumber data: McKinsey & Company

Pemberi kerja harus berhati-hati untuk memastikan bahwa upaya inklusi mereka tidak mengorbankan nilai-nilai atau kepercayaan yang mendasari organisasi mereka. Mereka juga harus memperhitungkan implikasi hukum dan keuangan dari keputusan mereka terkait dengan kebijakan Kaum Pelangi di tempat kerja.

Wasana Kata

Saat kita mempertimbangkan pentingnya inklusi Kaum  Pelangi di tempat kerja, penting untuk mengakui bahwa isu ini melibatkan pertimbangan yang kompleks dan bertentangan. Bagi yang mendukung hak-hak Kaum Pelangi, hal ini mungkin merupakan langkah yang penting menuju kesetaraan dan keadilan. Akan tetapi, kita juga harus menghormati pandangan dan keyakinan yang berbeda dalam masyarakat.

Dengan demikian, upaya untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif harus diimbangi dengan pemahaman yang mendalam tentang keragaman pandangan dan nilai di antara karyawan dan konsumen.

Hanya dengan mengakui kompleksitas isu ini dan berusaha untuk menemukan titik tengah yang sesuai, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang benar-benar inklusif dan menghormati keberagaman.

Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun