Wukuf di Arafah mengingatkan kita akan penyatuan dua kutub kehidupan yang berulang kali disinggung dalam Al-Qur'an: dunia dan akhirat, jasmani dan rohani, material dan spiritual, fisik dan metafisik.
Dalam keadaan ihram, jamaah melepaskan atribut-atribut material dan mengenakan dua lembar kain putih yang menyerupai kain kafan, simbol yang mengingatkan kita pada kematian dan kehidupan setelah mati.
Dengan berdiri di padang luas yang sunyi dan panas terik, jamaah haji diajak untuk merenungkan keterbatasan kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Mereka diingatkan untuk menghargai setiap momen dalam hidup, mempersiapkan diri untuk kematian, dan selalu menjaga keseimbangan antara kebutuhan jasmani dan rohani.
Pelajaran dan Renungan
Wukuf di Arafah bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga sebuah perjalanan spiritual yang dalam. Pengalaman ini memberikan pelajaran penting bagi umat Muslim:
- Pengakuan dan Taubat:Â Mengingat pertemuan Nabi Adam AS dan Bunda Hawa, kita diingatkan untuk selalu mengenali diri sendiri, mengakui kesalahan, dan bertaubat.
- Keteguhan Iman: Mengenang perenungan Nabi Ibrahim AS, kita belajar untuk selalu memperkuat iman dan ketaatan kepada Allah SWT.
- Kesempurnaan Islam:Â Mengenang pesan terakhir Rasulullah SAW, kita diingatkan untuk memegang teguh ajaran Islam yang telah sempurna, menjaga persatuan, keadilan, dan menghormati hak asasi manusia.
Dalam khotbahnya, Rasulullah SAW menutup dengan memberikan pesan yang kuat tentang tanggung jawab setiap Muslim untuk menyebarkan ajaran-ajaran ini kepada mereka yang tidak hadir. Beliau meminta agar yang hadir menyampaikan pesan ini kepada yang tidak hadir, dan menekankan bahwa beliau telah menyampaikan risalah Allah dengan sempurna.
Mengenang khotbah ini adalah memperingati hari di mana kesempurnaan Islam diproklamirkan, sekaligus menapaktilasi ajaran-ajaran fundamental yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.
Umat Muslim diingatkan untuk mengikuti dan mengamalkan ajaran-ajaran ini dalam kehidupan sehari-hari, dengan menjaga persatuan, keadilan, dan memegang teguh prinsip-prinsip moral yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Wukuf di Arafah menjadi momen penting untuk introspeksi, memperbaiki diri, dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Melalui perenungan dan doa, kita diharapkan dapat menjalani kehidupan yang lebih bermakna, penuh dengan iman dan ketaatan, serta mempersiapkan diri untuk kehidupan yang kekal di akhirat.
Semoga pelajaran dan renungan dari wukuf di Arafah ini dapat menjadi panduan bagi kita semua dalam menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih baik.
Penulis: Merza Gamal (Pemerhati Sosial Ekonomi Syariah)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H