Telur barendo, telur dadar yang dibuat crispy dan berbumbu, melengkapi santapan Anda dengan rasa yang memuaskan.
Setiap hidangan di sini mencerminkan kesegaran dan keaslian bahan-bahan yang berasal dari danau, menciptakan pengalaman kuliner yang autentik dan tak terlupakan.
5. Makanan Khas Danau Maninjau di Kampung Gasang-Maninjau
Perjalanan kita berakhir di tepian Danau Maninjau, di Kampung Gasang-Maninjau, Kabupaten Agam. Di sini, Anda dapat mencicipi Palai Rinuak, Rinuak Goreng, Pensi, Bada Masiak, dan Bada Goreng. Rinuak, ikan kecil yang hanya bisa hidup di Danau Maninjau, menjadi bintang utama dalam hidangan ini.
Bayangkan duduk di sebuah warung sederhana dengan pemandangan danau yang tenang dan indah. Anda menikmati palai rinuak yang dibungkus daun pisang dan dibumbui rempah-rempah, aroma wangi daun pisang memenuhi udara.
Rinuak goreng yang renyah dan gurih menjadi camilan yang sempurna, sementara pensi, sejenis kerang air tawar, dimasak dengan bumbu khas Minang, memberikan rasa gurih yang lezat. Bada masiak, ikan kecil yang dibakar dengan bumbu pedas, dan bada goreng yang renyah, melengkapi petualangan rasa Anda.
Setiap hidangan menawarkan cita rasa segar dan otentik dari bahan-bahan yang hanya bisa ditemukan di Danau Maninjau, membuat pengalaman kuliner Anda semakin istimewa dan tak terlupakan.
Penutup
Petualangan kuliner ini tidak hanya tentang mencicipi hidangan-hidangan lezat, tetapi juga tentang menggali kearifan lokal, budaya, dan keindahan alam yang luar biasa dari ranah Minangkabau. Setiap hidangan menjadi cerminan dari kehidupan dan sejarah masyarakatnya, merepresentasikan rasa kasih sayang dan kehangatan yang ada di balik setiap sajian.
Jangan lupa, ketika Anda menjelajahi kekayaan kuliner Sumatera Barat, Anda juga berbagi cerita dan pengalaman yang berharga. Melalui setiap suapan, kita dapat memahami lebih dalam akan keunikan dan keberagaman budaya Indonesia.
Selamat menikmati petualangan kuliner di Sumatera Barat, dan pada setiap hidangan akan membawa kita lebih dekat dengan keajaiban dan pesona budaya Minangkabau yang tiada tara.
Penulis: Merza Gamal (Pensiunan Gaul Banyak Acara)