Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menghadirkan Inklusivitas pada 17.500 Pulau dalam Meningkatkan Konektivitas Digital di Indonesia

17 Mei 2024   20:06 Diperbarui: 17 Mei 2024   20:11 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Kedua pemimpin perusahaan ini optimis bahwa investasi dalam infrastruktur dan pendidikan digital akan membawa peningkatan signifikan dalam kualitas hidup masyarakat di Indonesia.

"Dengan infrastruktur yang lebih baik dan akses yang lebih luas ke teknologi digital, akan ada peningkatan signifikan dalam kualitas hidup masyarakat di daerah terpencil," ujar Ririek. Pertumbuhan ekonomi akan terdorong oleh peningkatan produktivitas dan peluang baru yang muncul dari konektivitas digital.

Vikram juga melihat masa depan yang cerah untuk inklusivitas digital di Indonesia. "Dengan peningkatan literasi digital dan akses yang lebih luas, masyarakat akan lebih siap menghadapi tantangan global dan memanfaatkan peluang yang ada. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia yang lebih inklusif dan maju," tambahnya.

Hal yang Dapat Dipetik dari Wawancara McKinsey dengan Dua Telco Indonesia

Wawancara ini menunjukkan bahwa tantangan dalam menciptakan inklusivitas di Indonesia sangatlah besar, terutama mengingat kondisi geografisnya yang unik dengan sekitar 17.500 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Tantangan ini mencakup keterbatasan infrastruktur, biaya tinggi untuk pembangunan jaringan di daerah terpencil, kesenjangan akses teknologi dan internet antara perkotaan dan pedesaan, serta rendahnya literasi digital di banyak wilayah.

Meskipun demikian, kedua perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia, Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison, telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk mengatasi hambatan-hambatan ini.

Telkom, dengan proyek-proyek seperti Palapa Ring dan pengembangan teknologi satelit, serta kolaborasi dengan pemerintah untuk menyediakan akses listrik di daerah terpencil, berupaya keras untuk memastikan seluruh masyarakat dapat terhubung.

Upaya ini tidak hanya penting untuk akses informasi, tetapi juga untuk sektor-sektor kritis seperti pendidikan, kesehatan, dan bisnis, terutama UMKM yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia.

Sementara itu, Indosat Ooredoo Hutchison menekankan pentingnya kerjasama publik-swasta dan pengembangan aplikasi serta layanan yang relevan dengan kebutuhan lokal. Fokus mereka pada edukasi masyarakat tentang teknologi digital dan pemberdayaan UMKM menunjukkan langkah konkret dalam mendukung pertumbuhan ekonomi digital di kota-kota Tier-2 dan Tier-3, yang memiliki potensi besar untuk berkontribusi lebih signifikan terhadap PDB nasional.

Kedua perusahaan ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, seperti pembangunan infrastruktur yang komprehensif, peningkatan literasi digital, dan inovasi layanan, inklusivitas digital di Indonesia dapat diwujudkan.

Upaya mereka membuka peluang signifikan untuk pertumbuhan ekonomi dan sosial yang lebih merata di seluruh negeri, memastikan bahwa manfaat digitalisasi dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat, dari perkotaan hingga daerah terpencil.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun