Generasi Z, yang lahir antara pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dikenal sebagai generasi yang sangat menghargai tujuan dalam bekerja. Namun, banyak di antara mereka yang kesulitan menemukan dan memahami tujuan dalam hidup mereka sendiri.
Kesulitan tersebut berdampak pada kesehatan rohani mereka, yang memiliki pengaruh luas terhadap kesehatan fisik, mental, dan sosial. Kesehatan spiritual, yang lebih luas dari sekadar agama, mencakup makna hidup, rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri, dan rasa tujuan yang kuat.
Apa Itu Kesehatan Spiritual?
Kesehatan spiritual mencakup berbagai aspek kehidupan yang memberikan makna dan tujuan, serta rasa keterhubungan dengan sesuatu yang lebih besar dari diri sendiri.
Dimensi kesehatan spiritual ini dapat diperkuat melalui keterlibatan dalam komunitas atau menemukan panggilan hidup yang sesuai.
Pandangan mengenai kesehatan spiritual bisa berbeda di berbagai belahan dunia. Misalnya, di negara-negara berpendapatan tinggi, masyarakat lebih menekankan pada keterhubungan sosial dibandingkan dengan negara-negara berpendapatan rendah atau menengah. Namun, di manapun mereka berada, kesehatan spiritual memainkan peran penting dalam kesejahteraan seseorang.
Mengapa Kesehatan Spiritual Penting bagi Gen Z?
Generasi Z memiliki keinginan yang kuat untuk bekerja dengan tujuan, tetapi mereka sering merasa kesulitan menemukan makna dan tujuan dalam kehidupan pribadi mereka.
Kesehatan spiritual dapat membantu mereka menemukan dan memahami makna hidup, memberikan perasaan arah dan tujuan yang lebih dalam, yang pada gilirannya dapat berkontribusi positif terhadap kesejahteraan mereka.
Kesehatan spiritual yang baik sering dikaitkan dengan kesehatan mental yang lebih baik. Gen Z mengalami tingkat stres, kecemasan, dan depresi yang cukup tinggi. Dengan memiliki dasar spiritual yang kuat, mereka bisa lebih mudah mengatasi tekanan mental dan emosional, karena mereka memiliki cara untuk menemukan ketenangan dan penghiburan dalam kepercayaan atau praktik spiritual mereka.
Selain itu, studi menunjukkan bahwa kesehatan spiritual juga dapat berpengaruh positif pada kesehatan fisik. Praktik meditasi dan doa, misalnya, dapat menurunkan tingkat stres, yang pada gilirannya dapat mengurangi risiko penyakit fisik.
Dengan demikian, kesehatan spiritual yang baik dapat berkontribusi pada tubuh yang lebih sehat secara keseluruhan. Gen Z juga sering menggunakan teknologi untuk berinteraksi, yang kadang kala dapat mengurangi kualitas hubungan sosial tatap muka.
Keterlibatan dalam komunitas spiritual atau kegiatan keagamaan dapat memberikan kesempatan bagi mereka untuk membangun hubungan sosial yang lebih dalam dan bermakna, yang penting untuk kesejahteraan sosial mereka.
Data Survei McKinsey Health Institute
Survei McKinsey Health Institute (MHI) yang dipimpin oleh Erica Coe dan Kana Enomoto menemukan bahwa sebagian besar orang dari segala usia di 26 negara menganggap kesehatan spiritual sangat penting. Namun, Gen Z melaporkan tingkat kesehatan spiritual yang paling rendah di antara semua responden. Hal ini menunjukkan adanya kebutuhan yang mendesak untuk memperhatikan dan meningkatkan kesehatan spiritual di kalangan Gen Z.
Generasi Z yang tertarik untuk meningkatkan kesehatan spiritual mereka dapat memulainya dengan mengidentifikasi tujuan pribadi mereka. McKinsey menyarankan untuk memulai dengan pertanyaan-pertanyaan dasar yang membantu mereka memahami apa yang membuat mereka bahagia, apa yang mereka kuasai, dan apa yang mereka pedulikan.
Menemukan kegiatan atau momen yang memberikan kebahagiaan sejati dapat menjadi petunjuk penting tentang tujuan pribadi. Menyadari keterampilan dan bakat unik yang dimiliki dapat membantu Gen Z menentukan jalan hidup dan karir yang sesuai. Menemukan apa yang benar-benar penting dan berarti bagi mereka dapat membantu mereka membentuk tujuan yang mendalam dan bermakna.
Tindakan untuk Menumbuhkan Rasa Memiliki Tujuan di Tempat Kerja
Pengusaha yang ingin menumbuhkan rasa memiliki tujuan di antara karyawannya, terutama Generasi Z, dapat mempertimbangkan beberapa tindakan. Membangun koneksi di kantor bisa menjadi langkah pertama.
Lingkungan kantor yang mendukung interaksi dan kolaborasi melalui ruang fleksibel dan serbaguna dapat membantu karyawan merasa lebih terhubung dan terlibat. Mengorganisasikan kegiatan sosial dan tim seperti acara sosial, proyek tim, atau sesi brainstorming juga dapat meningkatkan rasa keterhubungan di antara karyawan.
Menghubungkan tugas individu dengan gambaran besar perusahaan juga penting. Penjelasan tentang bagaimana tugas-tugas harian karyawan berkontribusi pada tujuan perusahaan yang lebih besar sangat penting bagi Gen Z yang mencari makna dalam pekerjaan mereka. Melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi pekerjaan mereka juga dapat membuat mereka merasa memiliki kontribusi yang signifikan.
Misi perusahaan yang kuat dan peluang untuk pekerjaan pro bono juga bisa membantu. Pernyataan misi yang jelas dan mencerminkan tujuan yang dapat dirasakan oleh karyawan bisa menarik minat Gen Z. Selain itu, membuat kegiatan sukarela lebih mudah diakses, seperti menawarkan jam kerja sukarela yang dibayar atau mempertimbangkan waktu sukarela dalam tinjauan kinerja, bisa memperkuat rasa tujuan di luar tugas kerja harian.
Mengatasi elemen negatif di tempat kerja juga penting. Mengurangi perilaku beracun dan mencegah kelelahan dengan kebijakan kerja yang mendukung keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Memberikan fleksibilitas kepada karyawan untuk mengejar tujuan mereka di luar pekerjaan, seperti kegiatan sukarela, komunitas, atau membantu keluarga, juga penting. Pengakuan dan penghargaan bagi karyawan yang aktif dalam kegiatan di luar pekerjaan mereka bisa menjadi motivasi tambahan.
Kesimpulan dan Penutup
Kesehatan spiritual memberikan fondasi yang kuat bagi kesehatan mental, fisik, dan sosial. Bagi Generasi Z, memperbaiki kesehatan spiritual dapat membantu mereka menemukan makna hidup, mengatasi tekanan mental, menjaga kesehatan fisik, membangun hubungan sosial yang lebih dalam, dan menghadapi tantangan global dengan lebih baik.
Dengan mendukung kesehatan spiritual, baik melalui lingkungan kerja maupun aktivitas di luar pekerjaan, kita dapat membantu Generasi Z mencapai kesejahteraan yang menyeluruh dan memaksimalkan potensi mereka.
Menumbuhkan kesehatan spiritual di kalangan Gen Z bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga merupakan tugas kolektif yang melibatkan pengusaha, komunitas, dan masyarakat luas.
Lingkungan kerja yang mendukung dan memberikan makna, kesempatan untuk berkontribusi pada tujuan yang lebih besar, serta dukungan untuk kegiatan spiritual dan sukarela, dapat membuat perbedaan besar dalam kesejahteraan keseluruhan Generasi Z.
Ketika Gen Z merasa bahwa hidup mereka bermakna dan tujuan mereka jelas, mereka tidak hanya menjadi lebih sehat dan bahagia, tetapi juga lebih produktif dan inovatif, membawa manfaat bagi organisasi dan masyarakat secara keseluruhan.
Untuk para pengusaha, memberikan perhatian pada kesehatan spiritual karyawan Gen Z bisa menjadi investasi yang berharga. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang mempromosikan kesehatan spiritual, perusahaan tidak hanya membantu karyawannya mencapai kesejahteraan yang lebih baik tetapi juga meningkatkan kinerja dan retensi karyawan.
Sementara itu, Gen Z sendiri perlu aktif mencari dan menciptakan makna dalam hidup mereka, baik melalui pekerjaan maupun kegiatan di luar pekerjaan. Dengan saling mendukung, kita dapat membantu Gen Z menemukan dan mencapai tujuan hidup mereka, yang pada akhirnya membawa kita menuju masa depan yang lebih baik dan lebih sejahtera.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Transformasi Corporate Culture)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H