Selama perjalanan tersebut, saya menyadari banyaknya mitos yang membuat orang takut menjadi pendonor darah. Namun, dari sudut medis, donor darah merupakan kebiasaan baik bagi kesehatan pendonor karena memungkinkan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur.
Saya, yang beberapa bulan lagi akan berusia 60 tahun, dapat bersyukur karena tetap sehat dan tidak memiliki keluhan yang umumnya terkait dengan usia. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebiasaan rutin mendonorkan darah, yang telah membantu menjaga kesehatan sirkulasi darah dan mencegah berbagai penyakit.
Mendonorkan darah adalah praktik kemanusiaan yang baik, sebagai bagian sedekah kehidupan. Ketika kita mendonorkan darah, kita berpotensi menyelamatkan nyawa orang lain, sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran: "Dan siapa yang menyelamatkan satu manusia, maka seakan-akan ia telah menyelamatkan seluruh manusia" (QS. Al-Maidah[5]:32). Allah juga berfirman: "Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan (pula)" (QS. Ar-Rahman [55]: 60).
Kesimpulan
Dalam menyambut Hari Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional pada hari ini, mari kita hargai semangat kemanusiaan yang telah menjadi pijakan gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
Kontribusi personal dalam bentuk donor darah adalah wujud nyata dari semangat solidaritas dan kepedulian terhadap sesama. Melalui tindakan kecil ini, kita dapat menjadi bagian dari perjuangan global untuk memperkuat kemanusiaan dan meredakan penderitaan manusia di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H