Pandangan terhadap keuangan dalam hubungan telah mengalami perubahan yang signifikan dalam beberapa dekade terakhir. Generasi Z, yang merupakan mereka yang lahir antara tahun 1996 dan 2010, menunjukkan tren yang menarik dalam pendekatan mereka terhadap pengelolaan uang bersama dengan pasangan mereka.
Survei dan penelitian yang dilakukan oleh Bankrate menyoroti perbedaan dalam kebiasaan keuangan antara Generasi Z dan generasi yang lebih tua, serta strategi yang dapat membantu pasangan menavigasi kebutuhan mereka akan kemandirian finansial dan tanggung jawab bersama. Mari kita jelajahi lebih lanjut.
Tren yang Memisahkan Generasi Z dari Pasangan
Menurut laporan terbaru dari Bankrate, sekitar 38% dari pasangan Generasi Z yang tinggal bersama memilih untuk melakukan pisah keuangan mereka sepenuhnya, sementara hanya 24% yang memilih untuk menggabungkan keuangan mereka secara keseluruhan.Â
Kondisi tersebut menunjukkan tren yang berbeda dari generasi sebelumnya, seperti generasi baby boomer, yang cenderung lebih mungkin menggabungkan keuangan mereka sepenuhnya dengan pasangan mereka.
Ada beberapa alasan mengapa Generasi Z cenderung memisahkan keuangan mereka dari pasangan mereka:
- Kemandirian Finansial:Â Generasi Z cenderung menekankan kemandirian finansial. Mereka ingin mempertahankan kendali atas keuangan pribadi mereka sendiri sebagai bagian dari identitas mereka yang mandiri.
- Akses ke Teknologi:Â Generasi Z tumbuh dengan akses yang mudah ke teknologi, termasuk aplikasi keuangan seperti Venmo atau Zelle. Ini membuat mereka lebih mudah untuk melakukan transaksi keuangan secara terpisah, tanpa perlu menggabungkan keuangan mereka sepenuhnya.
- Kekhawatiran akan Kehilangan Otonomi Finansial: Sebagian besar pasangan Generasi Z yang memisahkan keuangan mereka melakukannya untuk menghindari kehilangan kemandirian finansial. Mereka khawatir bahwa menggabungkan keuangan mereka sepenuhnya dengan pasangan mereka akan mengurangi kontrol atas keuangan pribadi mereka.
Konsep "Milikmu, Milikku, dan Milik Kita"
Meskipun memisahkan keuangan bisa menjadi pilihan yang tepat bagi beberapa pasangan Generasi Z, ada juga cara untuk menemukan keseimbangan antara kemandirian finansial dan tanggung jawab bersama atas keuangan rumah tangga. Salah satu pendekatan yang dianjurkan adalah konsep "Milikmu, Milikku, dan Milik Kita".
Menurut Ted Rossman, seorang analis industri senior di Bankrate, pendekatan ini dapat membantu pasangan mendapatkan yang terbaik dari kedua dunia. Dengan memiliki rekening individual untuk keuangan pribadi mereka dan rekening bersama untuk kewajiban bersama, pasangan dapat menjaga kemandirian finansial mereka sambil tetap memiliki tanggung jawab bersama atas keuangan rumah tangga.
Konsep ini tidak hanya membantu pasangan menjaga kemandirian finansial mereka, tetapi juga dapat mencegah pertengkaran keuangan dan perselingkuhan finansial. Dengan memiliki kerangka kerja yang jelas tentang bagaimana uang akan dikelola, pasangan dapat mengurangi konflik yang berkaitan dengan keuangan dan membangun kepercayaan dalam hubungan mereka.
Menghadapi Tantangan Bersama
Pandangan baru tentang pengelolaan keuangan dalam hubungan, seperti yang terlihat dari tren Generasi Z, memunculkan kesadaran akan kompleksitas yang terlibat dalam membangun keuangan bersama.
Meskipun konsep "Milikmu, Milikku, dan Milik Kita" menawarkan solusi yang menarik, kita juga harus mengakui bahwa setiap hubungan memiliki dinamika uniknya sendiri. Oleh karena itu, penting bagi pasangan untuk terbuka terhadap dialog dan fleksibilitas dalam menyesuaikan strategi keuangan mereka sesuai dengan kebutuhan dan nilai-nilai masing-masing.
Selain memahami tren umum, penting bagi pasangan untuk menggali lebih dalam dan memahami faktor-faktor individu yang memengaruhi keputusan keuangan mereka. Dengan menyadari pengalaman pribadi, nilai-nilai keluarga, dan persepsi tentang keuangan, pasangan dapat membuat keputusan yang lebih berdasarkan pemahaman yang mendalam tentang diri mereka sendiri dan pasangan mereka.
Bagian terpenting dari konsep "Milikmu, Milikku, dan Milik Kita" adalah kesepakatan untuk bekerja sama dalam mengelola keuangan rumah tangga. Dengan membentuk rencana keuangan bersama yang mencakup tujuan jangka panjang, pembagian tanggung jawab, dan strategi pengeluaran, pasangan dapat merencanakan masa depan keuangan mereka dengan lebih percaya diri dan kepastian.
Membangun Hubungan yang Kokoh
Dalam menghadapi tantangan kompleks pengelolaan keuangan bersama, pasangan dapat memperkuat ikatan mereka dengan mengadopsi pendekatan yang menghormati kemandirian finansial masing-masing sambil tetap berkomitmen untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.
Dengan membangun kepercayaan, komunikasi terbuka, dan kerjasama dalam keputusan keuangan, pasangan dapat merajut hubungan yang kokoh dan berkelanjutan yang bertahan dalam ujian waktu.
Saat kita mengeksplorasi tren baru dalam pengelolaan keuangan bersama, mari kita mengambil inspirasi dari pendekatan yang inovatif dan inklusif untuk menciptakan hubungan yang kuat dan berkelanjutan.
Dengan bersama-sama menghadapi tantangan dan merayakan keberhasilan, kita dapat membangun masa depan keuangan yang cerah dan memuaskan untuk semua pihak.
Penulis: Merza Gamal (Advisor & Konsultan Keuangan Syariah)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI