Menghadapi Tantangan Merokok di Kalangan Pelajar dan Kebijakan Pemerintah
Data dari Global Youth Tobacco Survey 2019Â memberikan gambaran serius mengenai prevalensi perokok di kalangan pelajar di Indonesia. Fakta bahwa sebagian besar pelajar terpapar iklan rokok, tidak dicegah saat membeli rokok, dan cenderung membeli rokok batangan menandakan bahwa langkah-langkah pengendalian rokok di kalangan anak-anak dan remaja memerlukan perhatian lebih serius.
Pentingnya kebijakan pemerintah dalam melarang iklan rokok, seperti yang dijabarkan dalam RPJMN 2020-2024, menunjukkan langkah positif. Namun, tantangan terletak pada implementasinya yang belum sepenuhnya efektif, mengingat tingginya prevalensi perokok di kalangan pelajar.
Kritik yang diarahkan kepada pemerintah terkait potensi konflik kepentingan antara pendapatan negara dan kesehatan masyarakat adalah perbincangan yang tak terhindarkan. Meskipun pajak dari industri rokok memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan negara, kesehatan masyarakat, khususnya generasi muda, perlu diutamakan.
Perlu ditemukan keseimbangan yang tepat antara kepentingan ekonomi dan kesehatan masyarakat.
Pencegahan perokok anak memerlukan upaya yang lebih kuat, dan evaluasi serta penguatan kebijakan yang ada menjadi langkah mendesak. Pendidikan tentang bahaya rokok dan kampanye anti-rokok perlu ditingkatkan agar masyarakat, terutama generasi muda, semakin sadar akan dampak kesehatan jangka panjang dari merokok.
Dalam menghadapi tantangan ini, pendekatan holistik yang melibatkan pemerintah, masyarakat sipil, industri, dan sektor kesehatan menjadi kunci. Kesadaran akan dampak kesehatan harus menjadi fokus, dan upaya bersama harus dilakukan untuk mencapai tujuan pengendalian rokok yang diinginkan dalam RPJMN.
Hanya dengan kerjasama yang kokoh, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih sehat dan bebas dari asap rokok, memberikan peluang hidup yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI