Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Serial Aktivitas Ekonomi Syariah: Bekerja dan Bisnis Merupakan Kehormatan Diri

8 Desember 2023   08:50 Diperbarui: 8 Desember 2023   08:53 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kondisi nyata pendidikan dan perekonomian mayoritas umat Islam saat ini cenderung rendah. Menurut Azizy (2004), salah satu penyebab utamanya adalah kesalahan pemahaman terhadap ajaran Islam.

Pemahaman ini sering tidak mencakup tuntutan kemajuan ekonomi dunia, sehingga umat Islam terkadang menghadapi kontradiksi antara ajaran motivasi Islam yang mengajak untuk kemajuan dan realitas umat yang terbelakang.

Ajaran Islam sebenarnya mengajak umatnya untuk meraih kemajuan, prestasi, dan memberikan manfaat bagi alam semesta. Namun, dalam praktek, beberapa konsep seperti sabar, qana'ah, tawakkal, insya Allah, dan zuhud sering disalahpahami.

  • Sabar: Seharusnya menjadi proses menuju keberhasilan tanpa mengenal kegagalan, tetapi sering diartikan sebagai sikap lamban.
  • Qana'ah: Seharusnya mengajarkan menerima hasil sesuai dengan kerja keras tanpa serakah, tetapi sering dianggap sebagai sikap pasrah dan tidak ambisius.
  • Tawakkal: Seharusnya menjadi sikap pasrah setelah berusaha keras, tetapi sering diartikan sebagai menyerahkan segalanya tanpa usaha maksimal.
  • Insya Allah: Seharusnya menunjukkan kesanggupan memenuhi janji, tetapi sering digunakan sebagai alasan untuk menghindari janji.
  • Zuhud: Seharusnya menjadi sikap sederhana dalam menggunakan harta, tetapi sering diartikan sebagai anti-keduniaan.

Pemahaman yang keliru terhadap konsep-konsep di atas membuat umat Islam terkadang terhambat dalam kemajuan ekonomi dan perkembangan.

Seharusnya, sabar mengajarkan ketangguhan dan ketekunan, qana'ah mengajarkan produktivitas sesuai kemampuan, tawakkal mengajarkan usaha maksimal sebelum pasrah, insya Allah mengajarkan keseriusan dalam memenuhi janji, dan zuhud mengajarkan penggunaan harta secara sederhana tanpa kebencian terhadap kekayaan.

Islam dan Kemajuan Ekonomi

Islam mendukung kemajuan ekonomi dan mengajak setiap individu untuk bekerja atau berusaha. Dalam Islam, kekayaan adalah nikmat yang harus disyukuri, dan kemiskinan adalah masalah yang perlu diatasi.

Tidak ada pujian terhadap kemiskinan dalam Al-Quran atau hadis. Islam mendorong setiap individu untuk memanfaatkan rezeki yang diberikan Allah dan melaksanakan berbagai kewajiban dan tugas.

Dengan memahami ajaran Islam secara utuh dan menghilangkan kontradiksi antara pemahaman dan ideal ajaran, umat Islam dapat membangun motivasi Islami yang mendorong kemajuan ekonomi dan perkembangan yang berkelanjutan. Semoga pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam dapat membuka jalan bagi kemajuan umat Islam di berbagai bidang kehidupan.

Dalam ajaran Islam, konsep bekerja dianggap sebagai senjata utama untuk memerangi kemiskinan dan mencapai kemakmuran di dunia. Kata "bekerja" dalam ayat-ayat Al-Qur'an diartikan sebagai usaha untuk memproduksi komoditi atau memberikan jasa.

Namun demikian, pemahaman ideal ajaran Islam terkadang bertentangan dengan praktik umat Islam, khususnya terkait konsep "tawakkal" yang sering diartikan sebagai sikap pasrah.

Ajaran "tawakkal" seharusnya tidak diartikan sebagai meninggalkan usaha dan kerja. Nabi Muhammad SAW sangat menghargai kerja, dan haditsnya menekankan bahwa tawakkal yang sejati adalah usaha maksimal dengan keyakinan kepada Allah. Seorang Muslim dianjurkan untuk meninggalkan tempat tinggal pada pagi hari untuk mencari nafkah, bukan pasrah berdiam diri menunggu kebutuhan hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun