Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerpen: Sederet Doa di Halte yang Terlupakan

25 November 2023   07:29 Diperbarui: 25 November 2023   18:14 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat itu, aku tak bisa mengabaikan panggilan kemanusiaan. Kusisihkan sebagian rizkiku untuknya. Saat menerima bantuan itu, matanya berkaca-kaca, dan doa yang terlontar dari bibirnya terasa seperti pencerahan di pagiku yang gelap. Ternyata, dalam sederhana itulah kita bisa menemukan kebesaran cinta.

Aku pun melanjutkan perjalanan menuju kantor, langkahku dipenuhi renungan. Kehidupan sederhana bapak tua itu, dengan segala keterbatasannya, mengajarkan bahwa cinta sejati tak selalu berkilau di atas panggung kehidupan.

Terkadang, ia berkembang di bawah jembatan penyeberangan, di tempat yang tak pernah terbayangkan. Dan dari sana, aku menyadari bahwa cinta sejati tak selalu memerlukan gemerlap.

Seringkali, kebesaran cinta terletak pada keberanian untuk tetap berjalan, terus membaca koran-koran bekas, meski sudah tak terbaca oleh banyak orang. Bapak tua itu, dengan sederhana, telah mengukir kisah cinta yang membuatku merenung, dan mungkin membuat orang lain juga ingin mengulurkan tangan pada cinta yang lebih sederhana dan tulus.

Aku meninggalkannya dengan perasaan haru, dan kisahnya terus membekas dalam pikiranku. "Sederet Doa di Halte yang Terlupakan," menjadi sebuah kenangan yang mengingatkan kehidupan sehari-hari yang sering kali terlupakan oleh kebisingan dunia.

Mungkin, di setiap halte yang terlewatkan, ada kisah cinta yang tak pernah terucap, namun selalu ada di sana, mengiringi langkah-langkah kita yang terburu-buru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun