Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Memotong Anggaran Pemasaran Selama Masa Sulit Adalah Tindakan Picik?

7 November 2023   06:51 Diperbarui: 7 November 2023   07:13 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Menganalisis tren ini akan membantu perusahaan untuk tetap relevan dan kompetitif di era yang terus berubah.

Pemasaran Sebagai Investasi Jangka Panjang

Sementara penghematan anggaran mungkin menjadi langkah yang masuk akal ketika perusahaan berhadapan dengan masa sulit, penting untuk memandang pemasaran sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar biaya.

Kita telah melihat contoh-contoh perusahaan seperti Apple Inc. dan Procter & Gamble (P&G) yang mengambil keputusan berani untuk tidak memotong anggaran pemasaran selama krisis ekonomi global, dan hasilnya membuahkan kesuksesan yang mengesankan.

Pemasaran yang efektif adalah lebih dari sekadar iklan; itu adalah cara untuk membangun hubungan dengan pelanggan, mempertahankan citra merek yang kuat, dan menciptakan ketahanan bisnis.

Keputusan untuk berinvestasi dalam pemasaran selama masa sulit bukan hanya tentang bertahan dalam badai, tetapi juga tentang mengambil langkah-langkah proaktif untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan dan menjadi pemimpin di pasar.

Sebelum Anda memotong anggaran pemasaran dalam rencana penghematan, pertimbangkan untuk mengambil pendekatan yang lebih bijaksana dan strategis. Ketika kondisi membaik, pelanggan mungkin sudah melupakan merek yang tidak lagi berkomunikasi dengan mereka.

Oleh karena itu, berinvestasilah dalam pemasaran yang efektif, terus berinovasi, dan tetap fokus pada tujuan pertumbuhan jangka panjang. Hanya dengan begitu, perusahaan akan mampu menjalani tantangan ekonomi apa pun yang mungkin datang, dan membangun fondasi yang kuat untuk masa depan.

Dengan memperlakukan pemasaran sebagai investasi penting, bukan sebagai biaya yang bisa dipotong, perusahaan dapat menghadapi masa sulit dengan keyakinan bahwa mereka telah melakukan langkah yang tepat untuk mencapai pertumbuhan dan keberhasilan jangka panjang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun