Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Memotong Anggaran Pemasaran Selama Masa Sulit Adalah Tindakan Picik?

7 November 2023   06:51 Diperbarui: 7 November 2023   07:13 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Pemasaran yang efisien adalah kunci untuk meningkatkan ketahanan bisnis jangka panjang. Dengan mengelola anggaran pemasaran dengan bijaksana, perusahaan akan lebih mampu menghadapi tantangan ekonomi apa pun yang mungkin muncul.

Dengan menginvestasikan kembali dana yang dihemat dari pengurangan pengeluaran yang tidak efisien ke dalam strategi pemasaran dengan pertumbuhan tinggi, perusahaan dapat memaksimalkan dampak pemasaran mereka dan tetap berfokus pada pertumbuhan jangka panjang.

Untuk memberikan gambaran konkret tentang mengapa pemasaran yang efektif penting selama masa sulit, mari kita melihat dua studi kasus perusahaan yang telah menghadapi tantangan ekonomi dan berhasil meraih kesuksesan melalui strategi pemasaran yang bijak:

Studi Kasus 1: Apple Inc.

Selama resesi global tahun 2008, Apple Inc. memilih untuk tidak mengurangi anggaran pemasarannya, melainkan terus berinovasi dalam produk dan kampanye pemasaran mereka. Hasilnya, produk-produk seperti iPhone dan MacBook terus mendapatkan popularitas, dan kampanye "Get a Mac" yang kreatif berhasil mempertahankan citra merek yang kuat.

Keputusan untuk tidak memotong anggaran pemasaran membantu Apple untuk tetap menjadi pemimpin dalam industri teknologi, dengan pendapatan yang terus tumbuh bahkan selama masa sulit.

Studi Kasus 2: Procter & Gamble (P&G)

Ketika krisis finansial global melanda pada tahun 2008, Procter & Gamble (P&G) memutuskan untuk meningkatkan pengeluaran pemasaran mereka. Mereka meluncurkan kampanye iklan "Thank You, Mom" selama Olimpiade Musim Panas 2012 yang membangkitkan emosi dan membantu menciptakan hubungan yang lebih kuat dengan konsumen.

Keputusan tersebut membantu P&G untuk mendapatkan pertumbuhan penjualan dan pangsa pasar yang signifikan di tengah lingkungan bisnis yang sulit.

Studi kasus di atas menyoroti bagaimana strategi pemasaran yang tepat selama masa sulit dapat menghasilkan hasil yang mengesankan.

Selain itu, melihat tren masa depan dalam pemasaran juga penting. Bagaimana peran pemasaran digital dan perubahan perilaku konsumen pasca-pandemi akan memengaruhi strategi pemasaran di masa depan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun