Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mengapa Memotong Anggaran Pemasaran Selama Masa Sulit Adalah Tindakan Picik?

7 November 2023   06:51 Diperbarui: 7 November 2023   07:13 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Ketika masa sulit datang, perusahaan sering kali berusaha untuk memangkas anggaran mereka, dan sering kali anggaran pemasaran adalah salah satu yang pertama yang terkena. Namun, apakah langkah ini benar-benar bijak?

Artikel sederhana ini akan menguraikan mengapa memotong anggaran pemasaran selama masa sulit mungkin kurang bijaksana, didukung oleh temuan dari sumber-sumber berita terpercaya dan penelitian yang relevan.

Menurut laporan dari grup perdagangan Inggris dan S&P Global, anggaran pemasaran di Inggris mengalami penyusutan selama kuartal ketiga tahun 2023, mencatat pertumbuhan total anggaran pemasaran yang terlemah sejak kuartal keempat tahun 2022.

Diperkirakan bahwa anggaran pemasaran akan terus mengalami penurunan pada tahun 2023 dan 2024. Hal ini menjadi perhatian serius, terutama ketika hampir seperempat eksekutif pemasaran merasa pesimis tentang prospek keuangan industri secara keseluruhan.

Salah satu kesalahan finansial yang sering dilakukan selama masa sulit adalah memotong anggaran pemasaran. Ketika perusahaan menghadapi ketidakpastian ekonomi, seringkali ada tekanan untuk fokus pada tujuan jangka pendek daripada pertumbuhan jangka panjang.

Akan tetapi, para ahli telah mengingatkan bahwa pemasaran adalah elemen kunci dalam membangun hubungan antara merek dan audiens. Ketika ekonomi akhirnya pulih, perusahaan yang telah mengabaikan investasi dalam pemasaran mungkin akan menemukan bahwa pelanggan telah melupakan merek mereka.

Kelsey Robinson, seorang mitra senior dari McKinsey, telah menyarankan agar para Chief Marketing Officer (CMO) harus mengadopsi pola pikir seorang investor dalam mengelola anggaran pemasaran. Ini berarti fokus pada pengembalian investasi dan mengidentifikasi serta menghilangkan pengeluaran yang tidak efisien.

Sebuah penelitian dari McKinsey juga mengungkapkan bahwa media perdagangan akan memberikan pendapatan lebih dari $100 miliar kepada perusahaan-perusahaan AS pada akhir tahun 2026.

Penggunaan media perdagangan dapat membantu merek menghubungkan pengeluaran iklan mereka secara lebih langsung dengan pembeli dan memberikan wawasan yang lebih baik tentang audiens mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun