Generasi Z, yang merupakan generasi yang lahir antara tahun 1997 dan awal 2010-an, memiliki pandangan yang berbeda tentang masa pensiun dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka memiliki keinginan untuk pensiun lebih awal, dan pandangan ini memunculkan pertanyaan tentang mengapa dan bagaimana tren ini sedang berubah.
Tren Pensiun Dini Gen Z
Generasi Z di Amerika, yang seringkali menjadi pemimpin dalam tren global, rata-rata menyatakan keinginan untuk pensiun lebih awal daripada yang diharapkan oleh generasi sebelumnya.
Beberapa survei menunjukkan bahwa hal ini bisa berarti pensiun sebelum mencapai usia 65 tahun. Beberapa bahkan memproyeksikan angka ini sebelum usia 61 tahun. Bahkan lebih menarik, lebih dari separuh dari Generasi Z yang disurvei menyatakan kesetiaan mereka pada gerakan FIRE (Financial Independence, Retire Early), yang berarti mencapai kemandirian finansial dan pensiun dini.
Tren ini mencerminkan keinginan mereka untuk mengakhiri karier mereka lebih awal daripada yang diharapkan oleh generasi sebelumnya, seperti Millennial, Gen X, dan Baby Boomer.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keinginan Pensiun Dini Gen Z
Apa yang mendasari keinginan Generasi Z untuk pensiun dini atau mencapai kemandirian finansial lebih awal? Beberapa faktor mungkin menjelaskan tren ini:
- Keseimbangan Kehidupan dan Pekerjaan:Â Generasi Z mungkin lebih menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Mereka ingin memiliki waktu untuk mengejar minat, hobi, dan petualangan pribadi.
- Akses ke Informasi dan Pendidikan Finansial: Mereka telah tumbuh dalam era internet, di mana informasi finansial lebih mudah diakses. Generasi Z memiliki kesempatan untuk mempelajari investasi, manajemen keuangan, dan strategi pensiun dini secara online.
- Kesadaran tentang Beban Utang: Generasi Z menyadari betapa beratnya beban utang, termasuk utang pendidikan. Mereka ingin membebaskan diri dari utang lebih cepat dan memiliki kontrol lebih besar atas keuangan mereka.
- Minat pada Gaya Hidup Sederhana:Â Konsep FIRE sering kali mencakup gaya hidup yang lebih sederhana dan hemat, yang sesuai dengan nilai-nilai keberlanjutan dan ramah lingkungan yang dipegang oleh Generasi Z.
- Kesadaran tentang Perubahan Ekonomi: Generasi Z menyadari bahwa dunia pekerjaan dan ekonomi terus berubah. Mereka ingin mengamankan masa depan finansial mereka dengan cara yang berbeda.
Gen Z di Indonesia dan Tren Pensiun Dini
Tidak hanya di Amerika, keinginan untuk pensiun dini atau mencapai kemandirian finansial lebih awal juga merayap ke dalam pikiran Generasi Z di Indonesia.
Penelitian dari Manulife Investment Management menemukan bahwa 55 persen masyarakat Indonesia merasa percaya diri bahwa mereka akan mencapai tujuan pensiun mereka. Bahkan lebih menarik, tingkat kepercayaan ini merupakan yang tertinggi di antara wilayah Asia lainnya yang disurvei, termasuk Hong Kong, Malaysia, dan Taiwan. Rata-rata Asia sebesar 41 persen, jadi Indonesia berada di atas rata-rata.
Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa alasan di balik tingkat kepercayaan yang tinggi ini mungkin disebabkan oleh fakta bahwa masyarakat Indonesia mulai menyisihkan dana untuk masa pensiun pada usia yang relatif lebih muda, yaitu pada usia 31 tahun, dibandingkan dengan negara lainnya di Asia yang memulainya pada usia 32 tahun. Masyarakat Indonesia bahkan bercita-cita untuk pensiun pada usia 55, tiga tahun sebelum usia pensiun resmi.
Menariknya, generasi yang lebih muda, seperti Gen Z di Indonesia, sudah mulai menyisihkan dana untuk masa pensiun pada usia yang lebih dini, yakni pada usia 21 tahun. Ini berarti bahwa generasi muda telah mengadopsi praktik keuangan yang bijaksana lebih awal dalam hidup mereka.
Sebaliknya, generasi yang lebih tua memulai perencanaan pensiun jauh lebih lambat, seperti yang terjadi pada Gen X pada usia 36 tahun dan Baby Boomer pada usia 42 tahun. Ini mungkin juga menjelaskan mengapa generasi yang lebih muda memiliki keyakinan yang tinggi dalam mencapai tujuan pensiun mereka.
Tren ini di Indonesia mencerminkan bagaimana Gen Z di berbagai negara termotivasi untuk mencapai kemandirian finansial lebih awal dan merencanakan masa pensiun mereka dengan bijaksana.
Meskipun situasi ekonomi dan budaya Indonesia berbeda dari negara lain, pemahaman dan pandangan positif tentang pensiun dini tetap menjadi fokus generasi yang lebih muda, yang ingin memiliki kontrol lebih besar atas keuangan dan masa depan mereka.
Dengan perbedaan budaya dan ekonomi yang ada, Gen Z di Indonesia juga memiliki dorongan kuat untuk mencapai kemandirian finansial lebih awal dan merencanakan masa pensiun yang berbeda.
Mereka mulai menyisihkan dana untuk pensiun pada usia yang relatif lebih muda dan memiliki keyakinan yang tinggi dalam mencapai tujuan pensiun mereka.
Semua ini mencerminkan perubahan dalam pandangan tentang karier, kehidupan, dan kesejahteraan, yang semakin mendominasi pemikiran generasi yang lebih muda di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H