Mengatasi Tantangan Aksesibilitas dan Inklusi dalam Era Pandemi
Pandemi COVID-19 telah mengubah dunia kita secara mendalam, mengungkapkan tantangan baru yang berkaitan dengan aksesibilitas dan inklusi.
Saat kita mempertimbangkan perjuangan yang dihadapi oleh penyandang disabilitas, penting untuk merenungkan kata-kata yang kuat dari Linamara Battistella, seorang profesional medis yang telah mendedikasikan lebih dari tiga dekade dalam upaya mempromosikan aksesibilitas, inklusi, dan hak-hak penyandang disabilitas di Brasil dan sekitarnya.
Linamara adalah seorang profesor kedokteran fisik dan rehabilitasi di Fakultas Kedokteran Universitas So Paulo, serta seorang guru, peneliti, dan koordinator kelompok kerja Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berfokus pada peningkatan akses layanan kesehatan bagi penyandang disabilitas.
Pandemi telah memaksa kita untuk menghadapi berbagai tantangan yang sebelumnya tidak pernah kita hadapi. Salah satu tantangannya adalah keterbatasan akses fisik.
Penutupan fasilitas umum, pembatasan pergerakan, dan aturan jarak sosial telah membuat akses ke tempat-tempat umum menjadi lebih sulit bagi penyandang disabilitas. Mereka yang bergantung pada dukungan fisik atau asisten untuk kegiatan sehari-hari mungkin merasa lebih terbatas dalam mobilitas mereka.
Selain itu, akses terhadap layanan kesehatan telah menjadi semakin sulit selama pandemi. Gangguan dalam penyediaan layanan kesehatan dan penundaan perawatan medis telah menjadi tantangan serius bagi penyandang disabilitas, terutama bagi mereka dengan kondisi kesehatan yang rentan.
Isolasi sosial juga telah meningkat selama pandemi. Pembatasan interaksi sosial dan mobilitas yang terbatas telah membuat individu, termasuk penyandang disabilitas, merasa terisolasi dan kesepian. Ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka.
Namun, dalam pandemi ini, kita juga telah menyadari potensi yang ada dalam dunia digital. Aksesibilitas digital telah menjadi kunci untuk mempertahankan koneksi sosial dan akses ke layanan. Meskipun masih ada tantangan dalam hal aksesibilitas digital, seperti situs web dan platform yang belum ramah disabilitas, ini tetap merupakan langkah positif menuju inklusi.
Linamara Battistella menggarisbawahi pentingnya pengembangan kerangka hukum yang mendukung aksesibilitas. Ini mencakup regulasi yang mendorong dunia usaha untuk mematuhi aksesibilitas, seperti insentif fiskal bagi perusahaan yang mematuhi dan sanksi bagi yang tidak mematuhi.