Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mars Pemilihan Umum: Lagu yang Terus Berkumandang dalam Sejarah Demokrasi Indonesia

28 Oktober 2023   07:19 Diperbarui: 28 Oktober 2023   07:22 730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Koleksi Pribadi Merza Gamal

Lagu memiliki kekuatan untuk membawa pesan yang mendalam dan membangkitkan semangat. Di dunia politik, lagu-lagu pemilihan umum sering digunakan untuk menggerakkan rakyat dan meningkatkan partisipasi dalam proses demokratis.

Di Indonesia, salah satu lagu tersebut adalah " Mars Pemilihan Umum," yang menciptakan gelombang semangat dan harapan dalam sejarah pemilihan umum. Lagu " Mars Pemilihan Umum" diciptakan oleh komponis terkenal Mochtar Embut, lagu ini membawa pesan sederhana namun mendalam tentang pentingnya pemilihan umum dan hak demokrasi.

Lirik "Mars Pemilihan Umum" yang mudah diingat telah mempengaruhi generasi setelah generasi, menjadikannya simbol penting dalam proses pemilihan umum di Indonesia.

"Pemilihan umum telah memanggil kita

Sluruh rakyat menyambut gembira

dst....."

Selama masa Orde Baru, lagu "Mars Pemilihan Umum" ini menjadi simbol pemilihan umum di Indonesia. Disiarkan secara masif di televisi dan radio pemerintah, seperti TVRI dan RRI, serta diajarkan kepada siswa sejak sekolah dasar melalui pelajaran kesenian.

Lagu ini tidak hanya menjadi pengingat akan hak demokrasi, tetapi juga merupakan bagian penting dari sosialisasi pemilu di Indonesia.

Ketika era baru dimulai setelah Reformasi tahun 1998, lagu "Mars Pemilihan Umum" digantikan oleh lagu-lagu resmi pemilu yang baru, sesuai dengan perkembangan demokrasi di Indonesia. Dengan demikian, sejak pemilu tahun 1999, lagu resmi pemilu di Indonesia telah mengalami perubahan.

Pemilu pada tahun tersebut mengenalkan lagu Pemilihan Umum yang baru, menggantikan lagu ciptaan Mochtar Embut yang telah populer sejak tahun 1971.

Lagu-lagu resmi pemilu yang baru ini umumnya disusun untuk mencerminkan perubahan dalam sistem pemilihan umum dan nilai-nilai demokrasi yang berkembang di Indonesia.

Meskipun ada lagu-lagu resmi yang dibuat oleh lembaga KPU untuk setiap pemilu sejak tahun 1999, lagu " Mars Pemilihan Umum" karya Mochtar Embut tetap memiliki tempat yang istimewa dalam hati rakyat Indonesia.

Keistimewaan lagu "Mars Pemilihan Umum" sepertinya tidak dapat diingkari karena merupakan buah karya Mochtar Embut, sebagai seorang komponis yang dikenal atas kemampuannya dalam menciptakan musik yang bermakna dan puitis.

Mochtar tidak hanya menciptakan lagu, tetapi juga sering melakukan musikalisasi terhadap karya-karya puisi, termasuk karya-karya tokoh sastra Indonesia seperti WS Rendra, Chairil Anwar, dan Usmar Ismail.

Selain itu, karya Mochtar Embut tidak hanya dihargai di dalam negeri, tetapi juga mendapatkan pengakuan di tingkat internasional. Pada tahun 1971, lagu ciptaannya yang berjudul "With the Deepest Love from Jakarta," yang dinyanyikan oleh Elly Srie Kudus, memenangkan penghargaan dalam festival lagu pop internasional di Tokyo, Jepang. Ini adalah bukti kehebatan Mochtar dalam menciptakan musik yang mendunia.

Kesederhanaan lirik "Mars Pemilihan Umum" dan kenangan akan masa lalu membuat lagu ini sulit untuk dilupakan. Grup musik terkenal seperti Slank telah membantu memopulerkannya kembali dengan versi mereka, mengingatkan masyarakat akan semangat demokrasi yang mengalir dalam diri setiap warga negara.

Seperti legenda yang tidak pernah pudar, " Mars Pemilihan Umum" kembali muncul dalam ingatan masyarakat menjelang pemilu 2019, saat grup musik Slank merilis kembali lagu ini.

Semangat demokrasi dan harapan akan masa depan Indonesia tetap mengalir dalam lirik sederhana Mochtar Embut, mengingatkan kita akan pentingnya berpartisipasi dalam proses pemilihan umum.

Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Saat kita memasuki pemilu 2024, "Mars Pemilihan Umum" kembali menggema, meskipun ada lagu resmi pemilu yang diusung oleh lembaga KPU. Lagu ini adalah pengingat bahwa demokrasi adalah hak yang berharga dan setiap suara memiliki arti.


Dalam melihat kembali perjalanan sejarah pemilihan umum Indonesia, "Mars Pemilihan Umum" adalah pengingat akan semangat dan harapan yang senantiasa hidup dalam diri setiap warga negara.

Lagu ini adalah lebih dari sekadar melodi; itu adalah simbol demokrasi yang tak pernah pudar dan mengingatkan kita akan tanggung jawab kita untuk memilih pemimpin yang dapat dipercaya.

Dalam setiap nada dan kata, "Mars Pemilihan Umum" terus berkumandang sebagai lagu yang menginspirasi semangat demokrasi di Indonesia. Itulah pesan dari lagu ini: bahwa di tangan kita, masa depan Indonesia dapat terukir dengan suara-suara kita yang bersatu.

Demokrasi adalah cahaya yang memandu perjalanan kita, dan " Mars Pemilihan Umum" adalah lagu yang membawa kita menuju cahaya itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun