Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Ibuku Penarik Ojek

24 Oktober 2023   20:16 Diperbarui: 6 November 2023   06:14 310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sama seperti ibunya, Hendrik juga menjalani hidup dengan penuh semangat. Meskipun hidupnya penuh tantangan, ia melihatnya sebagai hiburan, bukan sebagai beban. Ibu Hendrik selalu menjalankan perannya dengan penuh cinta dan kasih sayang terhadap kedua anaknya.

Bagi saya, yang tidak pernah merasakan kesulitan hidup sejak lahir, kisah ini menjadi sebuah pelajaran berharga. Hendrik, anak dari seorang penarik ojek online, mengajarkan bahwa semakin besar masalah yang kita hadapi, semakin indah kehidupan kita.

Dan, pada akhirnya, kita diingatkan oleh ayat suci dalam Al-Quran, "Dan sungguh akan Kami berikan ujian kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS 2:155)

Hendrik dan ibunya adalah contoh nyata dari orang-orang yang sabar dan mampu menemukan kebahagiaan dalam ujian hidup, bahkan memotivasi teman-teman mereka untuk berbuat kebaikan dalam dunia yang penuh tantangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun