Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jelajah Nusantara Mengenal Sejarah dan Budaya Suku Sasak di Desa Sade

21 Oktober 2023   13:58 Diperbarui: 21 Oktober 2023   14:03 441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah-rumah di Desa Sade sangat erat berdekatan, menciptakan jalan setapak yang hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki. Keunikan arsitektur ini memberikan nuansa tradisional yang kental dan menunjukkan bagaimana masyarakat Sade mempertahankan cara hidup mereka selama berabad-abad. 

Tampak luar dan bagian dalam rumah keluarga Sukus Sasak di Desa Sade, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Tampak luar dan bagian dalam rumah keluarga Sukus Sasak di Desa Sade, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Rumah-rumah ini memiliki tiga tingkat yang unik: bagian depan untuk tidur kaum pria dan orang tua, bagian tengah yang berisi dapur, lumbung, dan tempat tidur perempuan, serta bagian ketiga yang digunakan untuk tempat melahirkan.

Tradisi Kawin Culik: Ritual Perkawinan yang Unik

Salah satu pengalaman yang paling menarik adalah belajar tentang tradisi kawin culik di masyarakat Desa Sade. Pemuda Sasak yang ingin menikah akan menculik calon mempelainya pada malam hari. 

Hal tersebut mungkin terdengar tidak biasa, tetapi dalam konteks budaya suku Sasak, ini adalah tahap awal dalam proses pernikahan. Setelah aksi culik-menculik, mempelai pria membawa calon istrinya ke rumah kerabat. Kemudian, pembicaraan tentang pernikahan akan dilakukan oleh keluarga dari kedua mempelai keesokan harinya.

Salah satu aspek menarik dari pernikahan di Desa Sade adalah perbedaan dalam mas kawin tergantung pada apakah mempelai pria menikahi gadis dari desa yang sama atau dari daerah lain. Ini menciptakan keunikan budaya yang menggambarkan hubungan erat antara pernikahan dan tradisi.

Suasana di dalam kawasan Desa Sade, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal
Suasana di dalam kawasan Desa Sade, sumber gambar: Dokumentasi Merza Gamal

Kain Tenun: Keindahan dan Keterampilan di Balik Karya Seni

Dalam perjalanan ini, saya juga mendalami keterampilan tenun yang telah menjadi bagian integral dari budaya masyarakat Sade. Suku Sasak memiliki aturan adat yang mengatakan bahwa seorang perempuan Sasak tidak boleh menikah jika belum bisa menenun. 

Ketrampilan menenun umumnya diajarkan kepada anak-anak perempuan pada usia muda, dan mereka menciptakan karya seni yang indah seperti kain songket, yang terbuat dari benang emas atau perak yang ditenun bersama dengan benang katun atau sutra. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun