Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Tanpa perawatan kesehatan yang berkualitas, masyarakat di seluruh dunia berada dalam risiko serius. Namun, tantangan besar menghadang ketika kita berbicara tentang ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas.
Kesenjangan dalam talenta di bidang kesehatan adalah masalah global yang perlu segera diatasi.
Dalam artikel sederhana ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana sistem kesehatan dan pendidikan dapat bekerja bersama untuk menutup kesenjangan talenta, baik di tingkat dunia, Amerika Serikat, dan di Indonesia.
Di Amerika Serikat, sistem kesehatan telah menghadapi tantangan besar dalam menarik dan mempertahankan tenaga kesehatan yang berkualitas. Pandemi COVID-19 telah menambah kompleksitas masalah ini, dengan tingkat pengunduran diri yang meningkat dari kalangan petugas layanan kesehatan.
Sistem kesehatan aktif merancang dan merencanakan model tenaga kerja yang lebih berkelanjutan, termasuk melalui inovasi model perawatan, meningkatkan penggunaan teknologi, dan meningkatkan upaya untuk menarik, merekrut, dan mempertahankan pekerja.
Sebagai contoh, beberapa sistem kesehatan memilih untuk membangun atau mengakuisisi entitas pendidikan mereka sendiri.
Mereka menawarkan program pendidikan yang sangat disesuaikan, termasuk kredensial mikro, untuk menarik karyawan tingkat pemula yang kemudian dapat mengembangkan karier mereka. Contohnya adalah Kaiser Permanente yang membuka sekolah kedokteran mereka sendiri.
Pemenuhan SDM Kesehatan yang Merata di Indonesia
Di Indonesia, pemenuhan tenaga kesehatan yang berkualitas adalah suatu tantangan yang signifikan.