Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kolaborasi antara Sistem Kesehatan dan Pendidikan untuk Masa Depan Kesehatan

9 Oktober 2023   08:11 Diperbarui: 9 Oktober 2023   08:49 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan adalah harta yang tak ternilai. Tanpa perawatan kesehatan yang berkualitas, masyarakat di seluruh dunia berada dalam risiko serius. Namun, tantangan besar menghadang ketika kita berbicara tentang ketersediaan tenaga kesehatan yang berkualitas.

Kesenjangan dalam talenta di bidang kesehatan adalah masalah global yang perlu segera diatasi.

Dalam artikel sederhana ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana sistem kesehatan dan pendidikan dapat bekerja bersama untuk menutup kesenjangan talenta, baik di tingkat dunia, Amerika Serikat, dan di Indonesia.

Di Amerika Serikat, sistem kesehatan telah menghadapi tantangan besar dalam menarik dan mempertahankan tenaga kesehatan yang berkualitas. Pandemi COVID-19 telah menambah kompleksitas masalah ini, dengan tingkat pengunduran diri yang meningkat dari kalangan petugas layanan kesehatan.

Sebuah penelitian McKinsey bahkan menemukan bahwa lebih dari 30 persen perawat mempertimbangkan untuk meninggalkan layanan langsung kepada pasien. Salah satu solusi yang sedang dieksplorasi adalah kolaborasi antara sistem kesehatan dan institusi pendidikan. 

Sistem kesehatan aktif merancang dan merencanakan model tenaga kerja yang lebih berkelanjutan, termasuk melalui inovasi model perawatan, meningkatkan penggunaan teknologi, dan meningkatkan upaya untuk menarik, merekrut, dan mempertahankan pekerja.

Sebagai contoh, beberapa sistem kesehatan memilih untuk membangun atau mengakuisisi entitas pendidikan mereka sendiri.

Mereka menawarkan program pendidikan yang sangat disesuaikan, termasuk kredensial mikro, untuk menarik karyawan tingkat pemula yang kemudian dapat mengembangkan karier mereka. Contohnya adalah Kaiser Permanente yang membuka sekolah kedokteran mereka sendiri.

Pemenuhan SDM Kesehatan yang Merata di Indonesia

Di Indonesia, pemenuhan tenaga kesehatan yang berkualitas adalah suatu tantangan yang signifikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun