Dalam satu waktu yang lalu, di sebuah pedesaan yang tenang, seorang petani tanpa sengaja menemukan sebuah telur yang berbeda dari yang biasa ia jumpai di sawahnya. Telur tersebut ternyata bukanlah telur ayam biasa, melainkan telur seekor elang. Namun, si petani tidak menyadarinya saat itu.
Sang petani awalnya memiliki rencana untuk menggoreng telur tersebut sebagai tambahan menu makan hari itu. Namun, saat dia sampai di rumah dan melihat telur elang yang agak besar dan berbeda, dia berubah pikiran. Dia memutuskan untuk menaruh telur elang itu di kandang ayam betina di belakang rumahnya, tanpa menyadari potensi besar yang ada di dalam telur tersebut.
Hari demi hari berlalu, dan telur elang itu menetas bersama telur-telur ayam lainnya. Anak elang itu tumbuh dalam lingkungan ayam, dan tingkah lakunya pun menjadi seperti ayam. Namun, dalam dirinya tersimpan potensi yang besar untuk terbang tinggi dan mencapai ketinggian yang tak terbatas.
Anak elang itu tumbuh dewasa, dengan badan yang tegar, sayap yang kokoh, paruh yang tajam, dan kakinya yang kuat. Namun, dia masih terus bertingkah seperti ayam, tidak berani mengepakkan sayapnya, dan hanya bisa memandang ke langit memperhatikan burung-burung lain yang terbang.
Hingga akhirnya, sang elang meninggal tanpa pernah mengepakkan sayapnya dan terbang bebas di angkasa.
Pelajaran Motivasi dari Kisah Telur Elang
Cerita ini mengilustrasikan bagaimana kadang-kadang kita membatasi diri sendiri dengan persepsi yang salah tentang diri kita. Terlalu sering, kita terjebak dalam rutinitas, ekspektasi, dan lingkungan yang tidak memungkinkan kita untuk berkembang.
Dalam kehidupan kita, kita mungkin telah menemukan peluang-peluang besar, seperti telur elang yang ditemukan oleh petani, tetapi kita tidak menyadari potensi sejati yang terkandung di dalamnya. Kita mungkin telah memilih untuk tetap berada dalam zona nyaman kita, seperti anak elang yang tumbuh dalam lingkungan ayam dan merasa bahwa dia hanya bisa melakukan apa yang ayam lakukan.
Namun, cerita ini mengajarkan kita tentang pentingnya percaya pada diri sendiri, mengenali potensi kita, dan berani mencoba hal-hal baru. Terlepas dari lingkungan dan ekspektasi yang mungkin ada, kita memiliki kemampuan untuk mencapai yang lebih tinggi dan meraih impian kita.
Bagaimana kita melihat diri kita sendiri dan bagaimana kita mengatasi rintangan adalah kunci dalam mencapai potensi sejati kita. Saat kita berani keluar dari zona nyaman, belajar, dan tumbuh, kita bisa mencapai ketinggian yang tak terbatas, seperti elang yang melayang tinggi di angkasa.
Cerita ini adalah pengingat bahwa setiap dari kita memiliki potensi untuk mencapai hal-hal besar jika kita berani melepaskan diri dari keterbatasan yang kita berikan pada diri kita sendiri. Jangan biarkan diri Anda terjebak seperti anak elang yang bergaya ayam. Jadilah elang yang berani terbang tinggi di angkasa dan mencapai ketinggian yang tak terbatas.
Cerita tentang anak elang yang tidak pernah mengepakkan sayapnya merupakan salah satu pelajaran motivasi yang sangat berharga, dan saya mendapatkannya cerita tersebut dari Mailing List Group 25 tahun yang lalu.
Kemudian, cerita elang tersebut saya bagi dengan banyak orang dalam kelas-kelas motivasi saya, kepada pegawai baru saat employee induction class dan pegawai lama yang mengikuti kelas naik grade/jabatan untuk mencapai lebih banyak dalam hidup mereka dengan meninggalkan zona nyaman. Motivasi yang saya sampaikan melalui cerita ini telah membantu mereka melepaskan diri dari batasan yang mungkin mereka hadapi dan membantu mereka mengejar impian mereka dengan lebih berani.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2HCerita ini adalah bukti nyata bahwa inspirasi bisa datang dari berbagai sumber, bahkan dari cerita-cerita sederhana. Saat kita berbagi cerita seperti ini dengan orang lain, kita memberikan mereka dorongan dan motivasi untuk mencapai yang lebih tinggi.