Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Potensi Pekerja Tua di Antara Karyawan Muda

23 September 2023   07:52 Diperbarui: 27 September 2023   16:45 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Wall Street Journal. | Sumber:  wsj.com/lifestyle

Menggali Potensi Karyawan Lebih Tua: Menciptakan Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Adaptif

Dalam era ketidakpastian dan perubahan yang cepat dalam dunia kerja, pandangan tentang usia dan peran pekerja yang lebih tua terus bertransformasi.

Dalam episode terbaru seri Percakapan tentang Kesehatan dari McKinsey Health Institute (MHI), Jo Ann Jenkins, CEO AARP, sebuah organisasi nirlaba terbesar yang bekerja untuk memberdayakan orang dewasa berusia 50 tahun ke atas di AS, mengatakan bahwa pekerja yang lebih tua dapat membantu mengisi kesenjangan talent yang ada dalam lingkungan kerja saat ini.

Artikel sederhana ini akan menggali lebih dalam pemikiran dan pandangan Jo Ann Jenkins, serta merinci mengapa menciptakan lingkungan kerja inklusif, fleksibel, dan berfokus pada pembelajaran sepanjang hidup menjadi esensial dalam menjawab tantangan dunia kerja saat ini.

Pekerja Lebih Tua Sebagai Aset Berharga

Dalam sebuah era yang semakin kompetitif, merekrut dan mempertahankan talenta adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan-perusahaan di seluruh dunia. Pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki oleh pekerja yang lebih tua dapat menjadi elemen penting dalam mengisi kesenjangan talent yang ada. 

Mereka telah menjalani berbagai situasi dan tantangan di dunia kerja selama beberapa dekade, dan pengalaman ini membawa manfaat berupa pemahaman mendalam tentang bisnis, penyelesaian masalah, dan pemecahan situasi yang kompleks.

Namun, lebih dari sekadar pengalaman, pekerja yang lebih tua juga membawa perspektif unik dan berharga ke tempat kerja. Mereka sering kali memiliki pandangan yang lebih matang dan cermat terhadap perubahan yang berlangsung, serta kemampuan untuk memberikan nasihat yang bijaksana dan panduan bagi rekan-rekan mereka yang lebih muda. 

Keberagaman ini adalah aset yang tidak boleh diabaikan oleh perusahaan yang ingin berhasil dalam lingkungan kerja yang kompleks.

Fleksibilitas: Kunci Kepuasan Karyawan

Jo Ann Jenkins mencatat bahwa fleksibilitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempertahankan karyawan yang lebih tua dan menjaga tingkat kebahagiaan mereka. 

Fleksibilitas dalam jadwal kerja, lokasi kerja, dan manfaat lainnya seperti cuti berbayar untuk pengasuhan adalah elemen penting dalam mendukung kebutuhan individu. Ini mencerminkan pentingnya memahami bahwa setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlepas dari usia mereka.

Pentingnya fleksibilitas semakin diperkuat oleh pandemi COVID-19 yang telah mengubah cara kita bekerja. Banyak perusahaan, termasuk AARP, telah beralih ke model kerja hibrida yang mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah pada beberapa hari dan berkumpul untuk pertemuan yang disengaja pada hari lainnya. 

Fleksibilitas semacam ini telah memungkinkan karyawan untuk menjalani hidup yang lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Pembelajaran Seumur Hidup: Investasi dalam Karyawan

Selain fleksibilitas, penting untuk mengakui bahwa pembelajaran seumur hidup adalah salah satu kunci untuk menjaga karyawan yang bahagia dan produktif, terutama dalam dunia kerja yang berubah dengan cepat. 

Karyawan tidak hanya ingin mengembangkan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan saat ini, tetapi juga ingin memahami bagaimana mereka dapat terus belajar dan berkembang dalam bidang-bidang yang mereka minati.

Inisiatif seperti "Living, Learning, dan Earning Longer," yang didukung oleh AARP, Forum Ekonomi Dunia, dan OECD, bertujuan untuk mempromosikan pembelajaran seumur hidup di tempat kerja. Mereka mengajak perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk berbagi praktik terbaik dalam menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung dalam pengembangan pribadi dan profesional mereka.

Inklusivitas Usia: Pentingnya Memahami Keberagaman

Gambar: Wall Street Journal. | Sumber:  wsj.com/lifestyle
Gambar: Wall Street Journal. | Sumber:  wsj.com/lifestyle

Dalam dunia kerja saat ini, sering kali terdapat empat hingga lima generasi pekerja yang bekerja bersama. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif menjadi sangat penting. 

Ini bukan hanya tentang memahami kebutuhan dan perspektif beragam dari berbagai generasi, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap karyawan merasa dihargai dan memiliki kesempatan yang sama.

Memasukkan keberagaman usia dalam perancangan tempat kerja adalah langkah penting menuju lingkungan yang mencerminkan komunitas dan pelanggan yang dilayani oleh perusahaan. Ini menciptakan sebuah ekosistem di mana pengetahuan dan pengalaman dari berbagai generasi dapat berinteraksi dan saling melengkapi.

Alasan Bisnis untuk Umur Panjang yang Sehat

Terakhir, Jo Ann Jenkins menegaskan bahwa menciptakan alasan bisnis untuk umur panjang yang sehat adalah kunci untuk keberlanjutan perusahaan. Dengan mempertahankan karyawan yang bahagia, sehat, dan terlibat, perusahaan dapat mencapai keberlanjutan dalam perekonomian global yang terus berubah.

Pandangan dan pandangan yang diungkapkan oleh Jo Ann Jenkins memperlihatkan bahwa dunia kerja saat ini membutuhkan pendekatan yang inklusif, fleksibel, dan berfokus pada pembelajaran seumur hidup. 

Dengan memahami potensi yang dimiliki oleh karyawan yang lebih tua dan mendukung kebutuhan mereka, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja mereka dalam menghadapi tantangan-tantangan modern dan menjaga daya saing mereka di pasar global yang semakin kompetitif. Ini adalah sebuah langkah penting menuju kesuksesan jangka panjang di era modern.

Menyambut Masa Depan dengan Semangat yang Inklusif dan Adaptif

Menghadapi dunia kerja yang terus berubah dan bertransformasi, kita harus menyadari bahwa keberagaman usia adalah salah satu kekayaan terbesar yang bisa kita miliki. 

Pekerja yang lebih tua membawa pengetahuan, pengalaman, dan perspektif yang tak ternilai, yang dapat memperkaya dan mengilhami seluruh tim. Mereka adalah aset yang tidak boleh diabaikan, tetapi harus dipelihara dan dimanfaatkan sebaik-baiknya.

Fleksibilitas, pembelajaran seumur hidup, dan inklusivitas usia adalah pilar-pilar penting yang harus kita tanamkan dalam budaya perusahaan kita. Fleksibilitas memberikan karyawan kebebasan untuk berkontribusi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. 

Pembelajaran seumur hidup adalah investasi dalam masa depan, mengingat dunia kerja yang terus berubah. Inklusivitas usia menciptakan lingkungan yang memungkinkan berbagai generasi bekerja bersama, belajar satu sama lain, dan menghasilkan inovasi yang luar biasa.

Selain itu, menciptakan alasan bisnis untuk umur panjang yang sehat adalah salah satu langkah menuju keberlanjutan dan kesuksesan jangka panjang. 

Karyawan yang bahagia, sehat, dan terlibat adalah aset berharga bagi perusahaan, yang dapat membantu kita menghadapi tantangan dan peluang di era modern ini.

Agar kita melangkah maju, mari kita sambut masa depan dengan semangat yang inklusif dan adaptif. Mari kita manfaatkan keberagaman usia sebagai kekuatan kita, dan bersama-sama kita akan membentuk tempat kerja yang dinamis, memuaskan, dan sukses bagi semua generasi. 

Dengan demikian, kita akan menciptakan sebuah dunia kerja yang lebih baik, lebih kuat, dan lebih cerdas, siap menghadapi apa pun yang masa depan bawa.

Dalam menghadapi perubahan yang tidak pernah berhenti, satu-satunya konstan adalah kemampuan kita untuk berkembang, belajar, dan bekerja bersama. Itu adalah inti dari evolusi dunia kerja, dan kita semua adalah bagian darinya.


Sumber Gambar: Wall Street Journal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun