Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Potensi Pekerja Tua di Antara Karyawan Muda

23 September 2023   07:52 Diperbarui: 27 September 2023   16:45 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Wall Street Journal. | Sumber:  wsj.com/lifestyle

Jo Ann Jenkins mencatat bahwa fleksibilitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempertahankan karyawan yang lebih tua dan menjaga tingkat kebahagiaan mereka. 

Fleksibilitas dalam jadwal kerja, lokasi kerja, dan manfaat lainnya seperti cuti berbayar untuk pengasuhan adalah elemen penting dalam mendukung kebutuhan individu. Ini mencerminkan pentingnya memahami bahwa setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlepas dari usia mereka.

Pentingnya fleksibilitas semakin diperkuat oleh pandemi COVID-19 yang telah mengubah cara kita bekerja. Banyak perusahaan, termasuk AARP, telah beralih ke model kerja hibrida yang mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah pada beberapa hari dan berkumpul untuk pertemuan yang disengaja pada hari lainnya. 

Fleksibilitas semacam ini telah memungkinkan karyawan untuk menjalani hidup yang lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Pembelajaran Seumur Hidup: Investasi dalam Karyawan

Selain fleksibilitas, penting untuk mengakui bahwa pembelajaran seumur hidup adalah salah satu kunci untuk menjaga karyawan yang bahagia dan produktif, terutama dalam dunia kerja yang berubah dengan cepat. 

Karyawan tidak hanya ingin mengembangkan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan saat ini, tetapi juga ingin memahami bagaimana mereka dapat terus belajar dan berkembang dalam bidang-bidang yang mereka minati.

Inisiatif seperti "Living, Learning, dan Earning Longer," yang didukung oleh AARP, Forum Ekonomi Dunia, dan OECD, bertujuan untuk mempromosikan pembelajaran seumur hidup di tempat kerja. Mereka mengajak perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk berbagi praktik terbaik dalam menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung dalam pengembangan pribadi dan profesional mereka.

Inklusivitas Usia: Pentingnya Memahami Keberagaman

Gambar: Wall Street Journal. | Sumber:  wsj.com/lifestyle
Gambar: Wall Street Journal. | Sumber:  wsj.com/lifestyle

Dalam dunia kerja saat ini, sering kali terdapat empat hingga lima generasi pekerja yang bekerja bersama. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif menjadi sangat penting. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun