Jo Ann Jenkins mencatat bahwa fleksibilitas adalah salah satu faktor terpenting dalam mempertahankan karyawan yang lebih tua dan menjaga tingkat kebahagiaan mereka.Â
Fleksibilitas dalam jadwal kerja, lokasi kerja, dan manfaat lainnya seperti cuti berbayar untuk pengasuhan adalah elemen penting dalam mendukung kebutuhan individu. Ini mencerminkan pentingnya memahami bahwa setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, terlepas dari usia mereka.
Pentingnya fleksibilitas semakin diperkuat oleh pandemi COVID-19 yang telah mengubah cara kita bekerja. Banyak perusahaan, termasuk AARP, telah beralih ke model kerja hibrida yang mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah pada beberapa hari dan berkumpul untuk pertemuan yang disengaja pada hari lainnya.Â
Fleksibilitas semacam ini telah memungkinkan karyawan untuk menjalani hidup yang lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
Pembelajaran Seumur Hidup: Investasi dalam Karyawan
Selain fleksibilitas, penting untuk mengakui bahwa pembelajaran seumur hidup adalah salah satu kunci untuk menjaga karyawan yang bahagia dan produktif, terutama dalam dunia kerja yang berubah dengan cepat.Â
Karyawan tidak hanya ingin mengembangkan keterampilan yang relevan untuk pekerjaan saat ini, tetapi juga ingin memahami bagaimana mereka dapat terus belajar dan berkembang dalam bidang-bidang yang mereka minati.
Inisiatif seperti "Living, Learning, dan Earning Longer," yang didukung oleh AARP, Forum Ekonomi Dunia, dan OECD, bertujuan untuk mempromosikan pembelajaran seumur hidup di tempat kerja. Mereka mengajak perusahaan-perusahaan di seluruh dunia untuk berbagi praktik terbaik dalam menciptakan lingkungan di mana karyawan merasa didukung dalam pengembangan pribadi dan profesional mereka.
Inklusivitas Usia: Pentingnya Memahami Keberagaman
Dalam dunia kerja saat ini, sering kali terdapat empat hingga lima generasi pekerja yang bekerja bersama. Oleh karena itu, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif menjadi sangat penting.Â