Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

In Memoriam Begawan Otomotif Indonesia, Soebronto Laras (1943-2023)

21 September 2023   15:59 Diperbarui: 21 September 2023   16:02 461
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Rizka S. Aji/seribuwajahindonesia.com

Indonesia kehilangan salah satu ikon di dunia otomotif dan bisnis pada tanggal 20 September 2023, dengan berpulangnya Soebronto Laras, atau yang akrab disapa Yonto.

Pria kelahiran Jakarta pada 5 Oktober 1943 ini bukan hanya seorang pengusaha sukses, tetapi juga seorang pembalap dan mekanik berbakat yang memainkan peran penting dalam industri otomotif Indonesia.

Yonto terlahir ke dalam dunia otomotif dengan kecintaannya pada sepeda sejak usia sembilan tahun. Bersama sahabat karibnya, Sophan Sophiaan, dia menjelajahi jalur Cikini-Kebayoran-Diponegoro-Sudirman dengan sepeda, menemukan bahwa olahraga ini menghubungkan berbagai kalangan, tanpa memandang status sosial atau kekayaan.

Pengagagumannya terhadap industri otomotif tidak hanya berhenti pada sepeda. Dia menjalani pendidikan di berbagai tempat, termasuk Paisley College dan London College di Inggris. Kemudian, dia memulai karier pertamanya sebagai Direktur PT First Chemical Industry, lalu menjadi Direktur Utama perusahaan perakitan motor dan mobil Suzuki.

Namun, seperti dalam banyak perjalanan bisnis, ada masa suram. Perusahaan yang dipimpin Yonto hampir bangkrut, tetapi dengan ketekunan dan tekadnya, dia berhasil memulihkan perusahaan tersebut. PT Indomobil Utama pun tumbuh menjadi perusahaan yang megah, dengan omzet tahunan mencapai Rp 150 miliar dan aset senilai Rp 90 miliar.

Prestasinya di dunia bisnis melahirkan pengagum dari berbagai kalangan, termasuk penulis tulisan ini. Saya pertama kali mengagumi Yonto pada era 1980-an ketika saya masih mahasiswa, dan kagum saya semakin bertambah ketika saya menjadi seorang manajer muda di awal 1990-an.

Pertemuan pertama saya dengan Yonto adalah pada tahun 1992, ketika bank tempat saya bekerja mengundangnya dalam sebuah acara Coffee Morning yang bertujuan untuk memotivasi para manajer.

Pertemuan tersebut membuka mata saya lebih luas tentang kepemimpinan dan kesuksesan. Lebih luar biasa lagi, saya kemudian ikut terlibat dalam pelaksanaan kerjasama antara bank tersebut dan PT Indomobil Utama yang dipimpin oleh Soebronto Laras.

Yonto meninggalkan warisan luar biasa di dunia otomotif dan bisnis Indonesia, dan juga menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda yang ingin mencapai kesuksesan dalam bidang yang mereka cintai. Semangatnya dalam bersepeda, dedikasinya dalam komunitas bersepeda, dan kontribusinya dalam industri otomotif akan selalu dikenang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun