Panduan Taktis Claire Hughes Johnson untuk Manajemen dan Pembangunan Perusahaan
Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, kepemimpinan yang efektif dan berkelanjutan adalah suatu keharusan. Claire Hughes Johnson memahami betul kompleksitas dan tantangan yang dihadapi oleh pemimpin perusahaan, terutama dalam industri teknologi.
Melalui bukunya yang berjudul "Scaling People: Tactics for Management and Company Building" (Penerbit: Johnson Stripe Press, Spring 2023), Hughes membawa pengalaman dan wawasannya untuk memberikan panduan taktis yang sangat berharga.
Dalam artikel ini, kita akan membedah pemikiran-pemikiran penting yang diuraikan oleh Hughes dalam bukunya, yang dapat membantu kita semua menjadi pemimpin yang lebih baik dan mengembangkan perusahaan dengan pendekatan yang berpusat pada manusia.
Buku ini memiliki dasar-dasar manajemen yang sangat berguna bagi para pemimpin dan pendiri perusahaan yang ingin mengembangkan bisnis mereka.
Alasan utama Hughes menulis buku ini adalah karena dorongan dari Patrick dan John Collison, pendiri Stripe, yang menyadari kebutuhan akan panduan taktis dalam membangun dan mengelola perusahaan, terutama dalam industri teknologi yang sering kali berubah dengan cepat.
Pengalaman Hughes selama delapan tahun di Stripe, serta pengalamannya selama hampir 11 tahun di Google sebelumnya, memberinya wawasan yang berharga dalam manajemen, pembangunan perusahaan, dan pengembangan bakat.
Meskipun Hughes tidak mengklaim dirinya sebagai seorang ahli yang tersertifikasi secara akademis, pengalaman praktisnya dalam membangun dan mengelola perusahaan teknologi membuatnya memiliki pemahaman yang mendalam tentang tantangan dan pertanyaan yang sering dihadapi oleh para pemimpin perusahaan dalam industri tersebut.
Dalam bukunya "Scaling People: Tactics for Management and Company Building," Claire Hughes Johnson membahas perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen dengan jelas.
Kutipan Marty Linsky yang Hughes sukai, "Kepemimpinan adalah tentang mengecewakan orang pada tingkat yang dapat mereka serap," mencerminkan perspektif bahwa kepemimpinan seringkali melibatkan pengambilan risiko dan pembuatan keputusan yang tidak selalu populer atau mudah dipahami oleh orang lain.
Berikut adalah perbedaan utama yang digambarkan dalam buku Hughes:
- Kepemimpinan: Kepemimpinan berfokus pada pengarahannya terhadap visi, ide, atau tujuan tertentu. Pemimpin bertanggung jawab untuk menginspirasi orang lain, mengkomunikasikan visi, dan memotivasi mereka untuk mencapai tujuan bersama. Kepemimpinan seringkali melibatkan pengambilan risiko, pemecahan masalah yang kompleks, dan mengatasi ketidakpastian. Pemimpin bisa membuat orang lain merasa tidak nyaman karena mereka sering menghadapi situasi yang tidak biasa dan memimpin perubahan.
- Manajemen: Manajemen lebih terfokus pada mengatur, mengelola, dan menjalankan operasi sehari-hari suatu organisasi atau tim. Manajer bertanggung jawab untuk mengidentifikasi tujuan, merencanakan cara mencapainya, mengorganisasi sumber daya, mengawasi pekerjaan yang dilakukan, dan mengukur hasilnya. Manajemen lebih bersifat praktis dan operasional. Manajer cenderung berfokus pada tugas-tugas yang lebih terstruktur dan terukur.
- Keterkaitan dan perbedaan:Â Ada overlap antara kepemimpinan dan manajemen, dan orang dalam peran kepemimpinan atau manajemen sering harus memiliki keterampilan keduanya. Namun, peran kepemimpinan cenderung lebih berorientasi pada visi, perubahan, dan inspirasi, sedangkan manajemen lebih berfokus pada tindakan konkret dan mencapai hasil.
- Perkembangan Karier: Hughes juga mencatat bahwa ada titik dalam karier seseorang di mana mereka mungkin memilih untuk fokus pada peran manajemen atau kepemimpinan. Beberapa individu mungkin menjadi pemimpin yang luar biasa tanpa menjadi manajer yang kuat, dan sebaliknya. Ini mencerminkan kenyataan bahwa kemampuan kepemimpinan dan manajemen adalah keterampilan yang berbeda, dan tidak semua individu harus atau dapat menggabungkannya dalam satu peran.
Jadi, perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen terletak pada fokus, pendekatan, dan tanggung jawab yang berbeda, dan buku Hughes memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang perbedaan ini serta mengakui bahwa kedua peran ini dapat berdiri sendiri dengan kelebihan dan tantangan masing-masing.
Di samping itu, buku ini juga menyampaikan sebuah konsep untuk menjadi seorang penjelajah daripada seorang dosen dalam memberikan umpan balik adalah pendekatan yang sangat berharga dan relevan dalam konteks kepemimpinan dan pengembangan individu.
Claire Hughes Johnson menekankan bahwa seorang pemimpin yang efektif harus menjadi mitra dan penjelajah ketika memberikan umpan balik kepada anggota timnya. Beberapa poin kunci terkait dengan konsep menjadi pemimpin penjelajah adalah sebagai berikut:
- Permintaan Umpan Balik:Â Hughes mengamati bahwa permintaan akan umpan balik semakin meningkat di lingkungan kerja. Ini disebabkan oleh kebutuhan akan umpan balik yang konstruktif untuk pertumbuhan dan pengembangan pribadi. Namun, meskipun permintaan semakin tinggi, banyak orang masih merasa kurang puas dengan umpan balik yang mereka terima.
- Peran Sebagai Mitra:Â Sebagai seorang pemimpin atau manajer, peran Anda adalah menjadi mitra bagi anggota tim Anda. Anda tidak harus memiliki semua jawaban atau bertindak sebagai "dosen" yang memberikan petunjuk rinci. Sebaliknya, Anda harus menjalin kemitraan yang memungkinkan individu untuk mengambil peran aktif dalam perkembangan mereka sendiri.
- Penjelajah Penasaran:Â Sebagai penjelajah, Anda harus memiliki sikap yang penasaran dan jeli terhadap orang-orang di tim Anda. Anda harus memulai dengan hipotesis, tetapi tidak berasumsi bahwa Anda tahu segalanya. Ini menciptakan kesempatan untuk bertanya, mengamati, dan merangsang pemikiran reflektif pada anggota tim.
- Pendekatan Tidak Menceramahi:Â Ketika memberikan umpan balik, perlu dihindari sikap yang bersifat menceramahi atau mengkritik. Alih-alih, Anda harus menciptakan ruang untuk berdiskusi dan refleksi. Anda dapat menyuarakan pengamatan Anda secara jujur, tetapi dalam konteks kolaboratif yang memungkinkan individu untuk berpikir sendiri tentang solusi dan perbaikan.
- Pemimpin Karir Sendiri: Hughes menekankan bahwa setiap individu bertanggung jawab atas pengembangan karir mereka sendiri. Pemimpin dapat membantu dengan memberikan dukungan, umpan balik, dan arahan, tetapi keputusan akhir tentang arah karier tetap ada pada individu tersebut.
Dengan menjadi seorang penjelajah yang penasaran dan mendukung, seorang pemimpin dapat menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan, pembelajaran, dan pengembangan individu di dalam timnya. Ini menciptakan budaya kerja yang lebih kolaboratif dan membantu individu mencapai potensi mereka dengan lebih baik.
Poin-poin yang dijelaskan oleh Claire Hughes Johnson dalam "prinsip operasi saya" di awal bukunya sangat penting dalam konteks kepemimpinan dan manajemen yang efektif. Memahami diri sendiri adalah fondasi yang kuat untuk membangun kesadaran bersama dan untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Berikut beberapa poin kunci yang dapat diambil dari konsep ini:
- Kesadaran Diri: Kesadaran diri adalah kunci untuk memahami preferensi Anda dalam gaya kerja, motivasi, kekuatan, dan titik buta Anda. Ini membantu Anda mengenali bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain dan mengapa Anda membuat keputusan tertentu. Tanpa kesadaran diri, sulit untuk menjadi pemimpin yang efektif karena Anda mungkin tidak tahu bagaimana cara terbaik untuk berkomunikasi atau berkolaborasi dengan anggota tim Anda.
- Pengembangan Diri: Kesadaran diri adalah langkah awal dalam pengembangan diri. Anda perlu mengenali kekuatan Anda dan area yang perlu ditingkatkan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang diri Anda, Anda dapat merencanakan upaya pengembangan yang lebih efektif.
- Energi dan Motivasi:Â Memahami sumber energi dan motivasi Anda penting dalam menjalani peran kepemimpinan yang berat. Ini membantu Anda menjaga keseimbangan dan memahami apa yang mendorong Anda untuk berhasil. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang memotivasi Anda, Anda dapat mengatur diri Anda dengan lebih baik.
- Kontribusi Terhadap Tim: Sebagai pemimpin, Anda adalah landasan bagi tim dan organisasi Anda. Anda harus menjadi contoh yang baik dan memberikan dukungan yang stabil. Dengan menjaga stabilitas dan memahami diri sendiri, Anda dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada tim Anda.
- Pilihan Karier dan Perubahan: Karier Anda mungkin mengalami perubahan seiring berjalannya waktu, dan Anda perlu memahami bahwa pilihan-pilihan ini bisa berubah. Kesadaran diri membantu Anda mengambil keputusan yang tepat dalam perjalanan karier Anda dan memungkinkan Anda untuk beradaptasi dengan perubahan.
- Mengeluarkan yang Terbaik dari Tim: Memahami diri sendiri adalah langkah awal dalam mengeluarkan yang terbaik dari tim Anda. Ketika Anda memiliki pemahaman yang lebih baik tentang diri Anda sendiri, Anda dapat mengenali kekuatan dan potensi dalam anggota tim Anda, dan membantu mereka mengembangkan potensi mereka.
Dengan fokus pada kesadaran diri dan pengembangan diri, Anda dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif dan membantu orang lain mencapai kesuksesan mereka. Ini adalah pendekatan yang berpusat pada manusia untuk kepemimpinan dan manajemen yang diuraikan oleh Hughes dalam bukunya.
Buku "Scaling People" karya Claire Hughes Johnson adalah panduan yang inspiratif dan praktis untuk pemimpin dan manajer yang ingin memahami peran mereka dengan lebih baik dan mengembangkan perusahaan mereka melalui pendekatan berpusat pada manusia.
Pemahaman diri dan penjelajahan konstan adalah kunci dalam mencapai kesuksesan jangka panjang. Dengan menerapkan konsep-konsep ini, kita dapat menjadi pemimpin yang lebih baik dan membawa tim kita menuju keberhasilan.
Dalam dunia yang terus berubah ini, pemimpin yang memahami peran mereka sebagai mitra dalam pengembangan timnya dan memiliki pemahaman diri yang kuat adalah aset berharga. Claire Hughes Johnson telah memberikan panduan berharga melalui bukunya "Scaling People," mengajarkan kita untuk menjadi penjelajah penasaran daripada dosen ketika memberikan umpan balik, dan menekankan bahwa fondasi kesuksesan organisasi dimulai dari kesadaran diri individu.
Dengan menerapkan konsep-konsep ini dalam kepemimpinan kita, kita dapat menciptakan budaya kerja yang mendukung pertumbuhan, kolaborasi, dan inovasi. Selamat memulai perjalanan Anda dalam menjadi pemimpin yang lebih efektif dan membawa perusahaan Anda ke tingkat yang lebih tinggi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H