Upaya untuk mengurangi hoaks dan konten yang memecah belah persatuan adalah langkah yang baik, tetapi harus dilakukan dengan memperhatikan keseimbangan antara menghormati kebebasan berekspresi dan upaya menjaga integritas informasi.
Dalam proses penyusunan dan penyesuaian peraturan, penting untuk melibatkan berbagai pihak, termasuk ahli hukum, jurnalis, masyarakat sipil, dan akademisi.
Pengawasan independen juga harus dipastikan untuk mencegah potensi penyalahgunaan peraturan oleh pihak yang berkepentingan.
Dampak Bagi Kebebasan Akses Berita
Google Indonesia berpendapat bahwa Perpres Jurnalisme Berkualitas dapat membatasi keberagaman sumber berita bagi publik.
Jika platform digital harus mengatur algoritma untuk mendukung peredaran informasi yang kredibel, maka berita dari sumber-sumber alternatif mungkin tidak lagi mendapatkan visibilitas yang cukup, dan hal ini bisa mengurangi kebebasan akses berita bagi masyarakat.
Sementara upaya untuk meningkatkan kualitas jurnalisme adalah hal yang baik, perlu dipastikan bahwa upaya ini tidak menyebabkan monopolisasi informasi oleh beberapa pihak dan mengurangi kesempatan masyarakat untuk mendapatkan beragam sudut pandang.
Dalam era digital yang terus berkembang, kebebasan memperoleh berita dan informasi menjadi krusial dalam memelihara demokrasi yang sehat dan dinamis. Perpres Jurnalisme Berkualitas yang diusulkan oleh Dewan Pers adalah langkah untuk menghadapi tantangan penyebaran hoaks dan konten yang memecah belah persatuan di media sosial.
Namun, sebagai negara demokrasi, kita harus memastikan bahwa upaya untuk meningkatkan kualitas jurnalisme tidak menyebabkan pembatasan terhadap kebebasan berekspresi, keberagaman sumber berita, dan partisipasi warga dalam pemberitaan.
Kebebasan akses berita adalah pilar utama bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi yang kredibel dan beragam. Masyarakat harus diberikan kesempatan untuk mendengar berbagai sudut pandang, menyaring informasi, dan membuat keputusan berdasarkan fakta yang tepat.