Naik haji saat masih muda akan membuat ibadah menjadi lebih mudah dinikmati. Secara umum, kondisi fisik saat masih muda cenderung lebih optimal dibandingkan saat sudah lebih tua. Hal ini dapat membantu seseorang dalam menjalani serangkaian aktivitas haji dengan lebih sehat dan kuat.
Ketika pergi haji, seseorang akan menghadapi perubahan iklim, makanan dari katering, serta berada dalam kerumunan orang banyak. Meskipun kondisi kesehatan dan kebugaran setiap individu berbeda, secara umum memiliki kondisi fisik yang baik saat muda dapat memberikan keuntungan dalam menghadapi tantangan tersebut.
Nikmatnya berlama-lama beribadah di Masjidil Haram, melakukan perjalanan jarak jauh, dan menyelesaikan berbagai ibadah haji akan lebih terasa jika dapat pergi haji pada usia muda. Semua rukun haji akan dapat ditunaikan dengan hati yang khusyuk dengan harapan menjadi haji yang mabrur.
Pergi haji berarti mengunjungi rumah Allah di Jazirah Arab yang memiliki iklim yang gersang dan panas. Meskipun Indonesia juga merupakan negara tropis, panasnya berbeda dengan kondisi di sana. Perubahan cuaca dapat membuat seseorang rentan sakit, terlebih lagi jika sudah tidak muda lagi.
Oleh karena itu, dengan merencanakan untuk pergi haji saat masih muda, akan memudahkan adaptasi tubuh terhadap perubahan cuaca yang ekstrem. Tidak menunda-nunda untuk beribadah pada usia yang masih muda memungkinkan tubuh untuk lebih mudah beradaptasi. Sehingga dapat menunaikan ibadah dengan merasakan dampak negatif perubahan cuaca yang lebih minimal.
Ibadah haji bukanlah sekadar ibadah yang dilakukan dengan hati saja. Mengelilingi Ka'bah tujuh putaran dari jarak yang cukup jauh, serta melakukan sa'i melintasi Safa-Marwah sebanyak tujuh lintasan, adalah contoh ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik. Saya merasakan betapa lebih mudahnya melakukan hal tersebut saat saya naik haji pada usia muda hampir 30 tahun yang lalu, di usia menjelang 30 tahun, dibandingkan saat saya melakukan umrah setelah berusia lebih setengah abad beberapa tahun lalu.
Penting untuk memperhatikan bahwa kondisi kesehatan dan kebugaran tiap individu bisa bervariasi. Namun, secara umum, memiliki tubuh yang lebih muda dan kuat dapat memberikan keuntungan saat menjalani serangkaian aktivitas haji yang membutuhkan tenaga dan stamina.
Namun, masalah yang harus kita hadapi saat ini adalah realitas daftar tunggu haji yang bisa berlangsung puluhan tahun di Indonesia. Hal ini bisa menjadi penghalang bagi anak muda yang ingin menunaikan haji dalam usia muda. Antriannya bisa mencapai 11 hingga 47 tahun, yang artinya kita harus menunggu begitu lama sebelum giliran kita tiba. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak menunda-nunda dan mulai mempersiapkan diri dari sekarang.