Pada era ketidakpercayaan institusional yang meluas, kekuatan individu publik dengan platform jangkauan luas dan audiens setia semakin memperoleh signifikansi. Banyak individu publik terpopuler, termasuk jurnalis, pembawa acara TV, pakar, dan pemimpin industri, berperan penting dalam industri berita saat ini.
Dalam survei Gallup, diketahui bahwa hampir sembilan dari 10 orang Amerika mengikuti setidaknya satu individu publik untuk mendapatkan berita dan informasi. Jenis informasi yang paling umum diperoleh dari individu publik adalah komentar dan analisis, namun 61% juga mendapatkan berita dan peristiwa terkini dari individu tersebut.
Menariknya, pengaruh individu publik tidak terbatas pada media sosial saja. Meskipun 51% orang Amerika mengatakan mereka mengikuti individu publik di berbagai platform media sosial, televisi (63%) dan surat kabar (62%) tetap menjadi media yang paling umum diikuti.
Ketika ditanya apakah lebih mempercayai organisasi berita atau individu publik dalam memberikan komentar dan analisis, publik Amerika terbelah. Sekitar 68% mengatakan mereka lebih mempercayai organisasi berita untuk melaporkan berita dan peristiwa terkini, tetapi dalam hal memberikan komentar dan analisis, individu publik menjadi pilihan yang lebih dipercaya. Individu publik juga sering kali menjadi sumber kepercayaan untuk informasi non-berita yang berkaitan dengan hobi, pekerjaan, dan kehidupan.
Dalam hal popularitas, tidak ada satu nama individu publik yang mendominasi. Sebuah studi menunjukkan bahwa terdapat keragaman yang signifikan dalam individu publik yang diikuti oleh orang Amerika. Pembawa acara hiburan berita kabel mendominasi daftar individu publik yang paling banyak diikuti, namun tidak ada satu nama pun yang mendominasi secara keseluruhan.
Alasan mengapa orang Amerika mengikuti individu publik ini mencakup dua faktor utama, yakni kepribadian dan kepercayaan. Orang Amerika menyukai kepribadian individu publik yang mereka ikuti (80%) dan mempercayai individu tersebut (79%). Selain itu, mereka juga mencari perspektif yang berbeda dan hiburan dari individu publik yang menjadi favorit mereka.
Faktor yang mempengaruhi kepercayaan publik terhadap media berita juga terjadi di Indonesia dan negara-negara lain di seluruh dunia. Penurunan kepercayaan publik terhadap media berita telah terjadi, disebabkan oleh perubahan lanskap media, penyebaran berita palsu, polarisasi politik, dan persepsi terhadap bias dalam pemberitaan.
Survei yang dilakukan oleh lembaga seperti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) dan Indonesian Survey Institute (LSI) menunjukkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap media berita cenderung menurun. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan penggunaan media sosial sebagai sumber berita dan informasi.
Beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan publik terhadap media berita di Indonesia meliputi persepsi tentang bias politik dalam pemberitaan, kualitas jurnalisme yang bervariasi, isu penyebaran berita palsu yang cukup signifikan, dan kurangnya literasi media di kalangan masyarakat.
Dalam situasi di mana kepercayaan publik terhadap media berita menurun, individu publik dengan reputasi dan pengaruh yang kuat memainkan peran yang semakin penting. Banyak individu publik di Indonesia, termasuk jurnalis, pembawa acara TV, pakar, dan pemimpin industri, telah membangun basis pengikut mereka sendiri melalui platform media sosial, saluran YouTube, atau podcast.