Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pelajaran Awal dari Krisis Perbankan Global 2023

12 Mei 2023   08:07 Diperbarui: 12 Mei 2023   08:12 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Reuters/Denis Balibouse/File Foto

Dalam kasus-kasus di mana merger tidak mungkin atau tidak tepat, bailout mungkin menjadi satu-satunya pilihan yang tersisa. Namun, keputusan untuk memberikan bailout harus dilakukan dengan hati-hati, karena dapat memunculkan masalah moral hazard dan menimbulkan kekhawatiran bahwa bank akan terus melakukan praktik yang berisiko tinggi jika mereka tahu bahwa pemerintah akan datang untuk menolong mereka jika terjadi masalah.

Oleh karena itu, perlu ada pengaturan yang ketat dan transparan terkait dengan bagaimana bailout akan diberikan, serta aturan yang jelas dan tegas untuk memastikan bahwa bank-bank tetap mematuhi praktik perbankan yang aman dan berkelanjutan setelah menerima bailout.

Sumber gambar: Reuters/Dado Ruvic/Illustration
Sumber gambar: Reuters/Dado Ruvic/Illustration

Untuk menghindari krisis perbankan di masa depan, para regulator dan pengambil kebijakan harus lebih fokus pada manajemen risiko yang ketat, dan memastikan bahwa bank-bank besar memiliki cadangan likuiditas yang cukup untuk mengatasi situasi krisis. Selain itu, perlu juga adanya koordinasi internasional dan kesepakatan antar negara untuk meminimalkan risiko sistemik dan menghindari ketidakstabilan keuangan yang berpotensi menyebar di seluruh dunia.

Para pengambil kebijakan dan regulator juga harus mempertimbangkan solusi-solusi baru, seperti teknologi blockchain dan cryptocurrency, yang mungkin dapat memberikan alternatif yang lebih efisien dan aman dalam sistem keuangan global. Namun, adopsi teknologi baru ini juga perlu dikelola dengan hati-hati dan diatur dengan tepat untuk meminimalkan risiko dan menjamin keamanan.

Perlu kita pahami bahwa krisis perbankan masih menjadi ancaman serius bagi sistem keuangan global, dan para pengambil kebijakan dan regulator harus tetap waspada dan proaktif dalam menghadapi tantangan ini. Dalam situasi yang tidak pasti ini, penting untuk terus mempertimbangkan berbagai solusi dan strategi yang efektif untuk mengatasi krisis perbankan dan meminimalkan risiko sistemik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun