Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pentingnya Pengakuan Individual bagi Talent Perusahaan

4 Januari 2023   04:20 Diperbarui: 5 Januari 2023   11:22 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tes terbaik adalah apakah tim Anda percaya bahwa mereka mendapatkan dukungan yang cukup untuk mengambil kendali penuh atas kinerja dan pengembangan mereka.

Menurut survei Gallup, banyak manajer kurang memiliki engagement dibandingkan anggota tim mereka. Survei Gallup baru-baru ini juga menemukan bahwa para manajer merasa lebih lelah (burnout) di tempat kerja daripada anggota tim yang mereka pimpin.

Dengan demikian, jangankan mengangkat semangat anggota tim, tetapi manajer tersebut malah menjadi ganjalan dalam tim bagi para anggota untuk berkinerja lebih baik. 

Bahkan, anggota tim menemukan cara untuk berhasil meskipun bekerja untuk manajer yang tidak kompeten tersebut, dan mereka malah berjuang untuk menyeimbangkan tanggung jawab mereka sendiri.

Dunia kerja tidak akan semakin mudah bagi para manajer pada tahun baru 2023. Menjadi manajer di era new normal pasca pandemi dan volatilitas yang semakin tinggi saat ini, membuat manajer semakin diperumit oleh peralihan tenaga kerja yang belum pernah terjadi sebelumnya. 

Pekerjaan jarak jauh (work from home) dan hybrid akan menjadi pilihan utama, meskipun pandemi Covid-19 berlalu. Banyak manajer belajar cara memimpin tim kerja jarak jauh dan hybrid untuk pertama kalinya. 

Hanya sedikit manajer yang menerima pelatihan yang mereka butuhkan. Oleh karena itu, para manajer juga membutuhkan lebih banyak dukungan daripada sebelumnya untuk maju.

Pada saat inilah kepemimpinan eksekutif perlu turun tangan. Jika manajer Anda melakukan quite quitting dengan melepaskan diri dari peran mereka, maka efeknya menyebar ke tim mereka dan seluruh organisasi. 

Ketika manajer Anda tidak membantu kemajuan insan perusahaan dalam pekerjaan mereka, artinya manajer tersebut justru ikut mempersilakan para talent perusahaan untuk keluar dari organisasi dan mencari tempat baru.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun