Saat pulang dari kantor menuju rumah, di mobil Gustav pun menyinggung masalah tawaran Papa untuk melanjutkan kuliah Manajemen dan keuangan Lingkungan di Jerman. Kata Gustav, Jerman adalah negara yang paling peduli dan paling siap dalam pengembangan ekonomi hijau dan pengurangan emisi CO2 di dunia untuk mengantisipasi climate change yang sudah mulai terasa di muka bumi.
Perusahaan mobil tempat Papa bekerja juga sedang mengembangkan mobil ramah lingkungan. Perusahaan Papa juga banyak memberikan beasiswa kepada anak-anak muda Jerman dan berbagai negara lain untuk mendalami pengembangan ekonomi hijau dan penangulangan efek rumah kaca serta pengurangan emisi CO2 di muka bumi ini.
Aku hanya tersenyum mendengarkan semua penjelasan Gustav. Tiba-tiba pikiran kurang baik berkecamuk di otakku. Jangan-jangan jika aku menerima tawaran melanjutkan kuliah di Jerman, lalu setelah lulus akan dibujuk lagi untuk kerja di Jerman. Dan, ini semua konspirasi keluarga mereka merayuku untuk kuliah di Jerman dan menjadikan aku sepenuhnya keluarga mereka dengan memisahkan aku dengan ibuku...
Bersambung...
Kisah berseri ini  merupakan lanjutan dari  "Apa Pun yang Terjadi, Indonesia Tanah Airku" (Bagian ke-16). Semoga maklum adanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H