Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Misteri Bankir Kembar Antar Bangsa (Bagian ke-17)

9 Desember 2022   07:01 Diperbarui: 9 Desember 2022   07:11 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Misteri Bankir Kembar Antar Bangsa (Bagian ke-17) - Grafis olahan Merza Gamal

Saat pulang dari kantor menuju rumah, di mobil Gustav pun menyinggung masalah tawaran Papa untuk melanjutkan kuliah Manajemen dan keuangan Lingkungan di Jerman. Kata Gustav, Jerman adalah negara yang paling peduli dan paling siap dalam pengembangan ekonomi hijau dan pengurangan emisi CO2 di dunia untuk mengantisipasi climate change yang sudah mulai terasa di muka bumi.

Perusahaan mobil tempat Papa bekerja juga sedang mengembangkan mobil ramah lingkungan. Perusahaan Papa juga banyak memberikan beasiswa kepada anak-anak muda Jerman dan berbagai negara lain untuk mendalami pengembangan ekonomi hijau dan penangulangan efek rumah kaca serta pengurangan emisi CO2 di muka bumi ini.

Aku hanya tersenyum mendengarkan semua penjelasan Gustav. Tiba-tiba pikiran kurang baik berkecamuk di otakku. Jangan-jangan jika aku menerima tawaran melanjutkan kuliah di Jerman, lalu setelah lulus akan dibujuk lagi untuk kerja di Jerman. Dan, ini semua konspirasi keluarga mereka merayuku untuk kuliah di Jerman dan menjadikan aku sepenuhnya keluarga mereka dengan memisahkan aku dengan ibuku...

Bersambung...

Kisah berseri ini  merupakan lanjutan dari  "Apa Pun yang Terjadi, Indonesia Tanah Airku" (Bagian ke-16). Semoga maklum adanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun