Setelah Perang Dunia II, orang-orang yang mulai jadi penumpang penerbangan komersial, tidak menyangka bahwa perjalanan udara menjadi hal yang biasa di akhir abad 20. Demikian pula para pengguna internet pertama kali pada era 1990-an, tidak menyadari bahwa komputer suatu hari dapat menyediakan banyak kebutuhan mereka, mulai dari berita, hiburan, hingga kehidupan sosial.
Pada saat ini, hanya sedikit orang yang memahami bahwa ekonomi antariksa akan dapat segera mengubah cara mereka hidup dan bekerja, sebagaimana yang dirasakan orang-orang dengan pengalaman tersebut di atas. Ekonomi antariksa, secara luas didefinisikan sebagai aktivitas di orbit atau di planet lain yang bermanfaat bagi manusia.
Luar angkasa selalu menarik bagi manusia dari zaman dahulu, karena keindahannya yang luar biasa. Meskipun sesuatu yang menarik, tetapi ruang angkasa bagi sebagian besar manusia belum bisa dijangkau sama sekali. Namun, tidak lama lagi kondisi itu akan berubah.
Berkat kemajuan teknologi dengan biaya yang lebih rendah, dan peningkatan pendanaan sektor swasta, ekonomi luar angkasa berkembang dari sebelumnya. Jumlah startup terkait luar angkasa meningkat dua kali lipat antara 2010 dan 2018. Selain itu, perusahaan lintas industri sedang menjajaki peluang yang dulunya tampak terlalu mahal dan sulit untuk diganggu. Namun saat ini, setiap tahun ada saja startup yang didanai berbagai organisasi swasta dalam rangka peningkatan ekonomi luar angkasa.
Pemerintah dan perusahaan kedirgantaraan dan pertahanan bukan lagi penguasa domain luar angkasa. Telah terjadi perubahan dari kondisi sebelumnya. Berbagai bisnis dapat mengejar peluang yang muncul di ruang luar angkasa saat ini dan dapat memperoleh keuntungan sebagai penggerak pertama.Â
Beberapa perubahan yang terlihat jelas adalah seperti berita utama yang sering muncul tentang SpaceX, Blue Origin, dan perusahaan swasta lainnya yang meluncurkan roket mereka sendiri dan mengerahkan konstelasi satelit. Kegiatan serupa yang dulunya merupakan domain lembaga pemerintah, sekarang dimungkinkan di sektor swasta. Semua itu karena kemajuan teknologi baru-baru ini di bidang manufaktur, propulsi, dan peluncuran telah membuat lebih mudah dan lebih murah untuk menjelajah ke luar angkasa dan melakukan misi.
Biaya yang lebih rendah telah membuka pintu bagi perusahaan rintisan baru (startup) dan mendorong perusahaan kedirgantaraan yang sudah mapan untuk mengeksplorasi peluang baru yang dulunya tampak terlalu mahal atau sulit. Peningkatan teknologi juga menarik minat investor, menghasilkan lonjakan pendanaan luar angkasa selama lima tahun terakhir.
Jika perusahaan kedirgantaraan yang sudah mapan menjalin kemitraan dengan bisnis yang secara tradisional belum berkelana ke orbit, maka potensi aplikasi luar angkasa yang inovatif akan menjadi sangat besar. Misalnya, perusahaan farmasi dapat mendirikan laboratorium di stasiun luar angkasa untuk mempelajari pertumbuhan sel. Contoh lain, perusahaan semikonduktor dapat membuat chip di pabrik luar angkasa untuk menentukan apakah aspek lingkungan luar angkasa seperti kurangnya gravitasi akan meningkatkan prosesnya.
Kemungkinan seperti itu, dapat menjadi bagian penting dari bisnis di berbagai industri dalam waktu dekat. Hal tersebut, tampak seperti fiksi ilmiah beberapa tahun yang lalu. Diperkirakan, manfaat ekonomi luar angkasa akan lebih banyak lagi di masa yang akan datang.
Sebenarnya, ruang luar angkasa telah lama menjadi inkubator yang kuat untuk inovasi. Hal tersebut dimulai dari peluncuran Sputnik 1 pada tahun 1957, Â hingga hari ini ekonomi ruang angkasa telah memberikan sebagian besar nilainya melalui layanan satelit. Layanan tersebut termasuk komunikasi dan data serta pengumpulan dan analisis gambar.
Satelit membantu perusahaan besar dengan banyak tugas, termasuk pemantauan inventaris di lokasi yang jauh, otorisasi instan transaksi kartu kredit, dan konferensi video internasional. Teknologi satelit dapat digunakan konsumen setiap kali sistem navigasi online menunjukkan lokasi mereka. Selain itu, dapat pula digunakan saat mereka melakukan panggilan selama penerbangan pesawat atau dari lokasi pedesaan yang tidak memiliki menara ponsel.
Satelit juga memancarkan sinyal yang memungkinkan pemirsa televisi menonton program favorit mereka. Selain itu, satelit membantu para pemimpin dunia mengatasi tantangan sosial, lingkungan, dan ekonomi yang sulit diselesaikan.
Data satelit saat ini lebih efektif dan komprehensif daripada sumber lain karena beberapa hal berikut ini:
1. Perubahan iklim.
Lebih dari 160 satelit memantau Bumi untuk menilai dampak pemanasan global dan mendeteksi aktivitas, seperti penebangan liar, yang mungkin berkontribusi terhadap masalah tersebut. NASA, misalnya telah menggunakan instrumen yang dipasang pada satelit Aqua miliknya untuk memantau perubahan lingkungan, termasuk yang terkait dengan lautan. air, uap air, awan, es laut dan tanah, dan curah hujan, selama lebih dari 20 tahun. Ada pula satelit lain yang memberikan informasi yang dapat membantu lembaga pemerintah mengambil tindakan segera terhadap kebakaran hutan, erosi pantai, dan bencana alam terkait iklim lainnya.
2. Ketahanan pangan.
Data satelit semakin banyak digunakan untuk memantau perkembangan tanaman dan potensi ancaman panen, seperti kekeringan atau invasi serangga. Misalnya, Proyek SERVIR, kemitraan antara NASA dan Badan Pembangunan Internasional AS, menggunakan data dari satelit pencitraan Bumi dan teknologi geospasial untuk membantu pemerintah mengatasi berbagai masalah, termasuk kekurangan pangan.
3. Keamanan nasional.
Pemerintah dalam melakukan kerja sama dengan perusahaan di sektor swasta, dapat menggunakan citra satelit dan data untuk mendapatkan informasi intelijen yang berharga, seperti informasi tentang pergerakan pasukan atau pemasangan sistem senjata.
Ekonomi luar angkasa sekarang menghasilkan nilai besar ($469 miliar pada tahun 2021). Nilai itu akan terus bertambah dengan mengaktifkan atau meningkatkan aktivitas di Bumi. Nilai masa depan yang signifikan dapat muncul dari fungsi yang seluruhnya terjadi di orbit, seperti layanan di orbit, penelitian dan pengembangan, dan manufaktur. Meskipun demikian, layanan satelit yang tersedia saat ini akan tetap penting dan dapat menjadi penting untuk beberapa kasus penggunaan yang muncul.
Sumber bacaan:
- McKinsey Daily Read, 1 Desember 2022
- https://www.mckinsey.com/industries/aerospace-and-defense/our-insights/how-will-the-space-economy-change-the-world?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H