Dalam studi tahun 2012, Strayer dan rekan-rekannya memantau aktivitas otak manusia menggunakan pembacaan elektroensefalogram (EEG) saat mereka berjalan di arboretum. Mereka yang menggunakan ponsel memiliki bacaan yang konsisten dengan kelebihan perhatian dan hanya dapat mengingat setengah dari apa yang mereka lihat di arboretum. (Sumber: Paul Atchley, Ruth Ann Atchley, and David L. Strayer, "Creativity in the wild: Improving creative reasoning through immersion in natural settings," PLoS One, December 2012, Volume 7, Number 12.)Â
Dengan demikian, jika ingin mengoptimalkan dampak alam untuk mengisi kembali perhatian dan sumber daya kognitif para pekerja, maka tinggalkan ponsel di rumah saat melakukan  kegiatan lintas alam. Para peserta outing harus beralih ke periode aktivitas yang terfokus selama menjalani lintas alam.
Gawai menyebabkan terjadinya frekwensi yang tinggi dan melelahkan otak yang harus berpindah-pindah tugas  Aktivitas seperti itu akan menguras simpanan glukosa penting yang diperlukan untuk kinerja kognitif dan fisik.(Sumber: Daniel J. Levitin, The Organized Mind: Thinking Straight in the Age of Information Overload, New York, NY: Dutton, 2014.)
Oleh karena itu, untuk mencapai hasil yang optimal, matikan notifikasi digital dan blokir waktu di kalender gawai para pekerja untuk aktivitas yang terkonsentrasi. Cobalah untuk melepaskan diri dari pekerjaan selama program outing yang hanya berlangsung 2-3 hari. Pertimbangkan bagaimana terhubung dengan alam melalui indra para peserta tanpa kehadiran gawai.
Peserta benar-benar harus berkonsentrasi untuk bersenang-senang dan melakukan petualangan bebas ponsel yang akan menjadi kenangan seumur hidup. Sekali lagi, jangan membawa gawai meskipun untuk alasan memotret. Memang, mengambil foto adalah salah satu hal yang sangat menyenangkan dalam setiap perjalanan, tetapi lebih baik melihat dunia dengan mata sendiri.
Kamera tele  atau pun kamera di gawai dapat memberikan pengaruh negatif dan positif pada program outing. Jangan biarkan pengambilan foto mengalihkan perhatian peserta outing dari sekadar menikmati pengalaman pemandangan, satwa liar, budaya, dan orang-orang selam outing. Mengambil foto dapat mengorbankan pengalaman perjalanan dengan semua indera peserta dan membuat kenangan tersendiri.
Perlu disadari, bahwa berapa banyak foto yang diambil peserta sendiri saat program outing yang mungkin benar-benar dinikmati atau dinikmati saat peserta tiba di rumah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H