Mohon tunggu...
Merza Gamal
Merza Gamal Mohon Tunggu... Konsultan - Pensiunan Gaul Banyak Acara

Penulis Buku: - "Spiritual Great Leader" - "Merancang Change Management and Cultural Transformation" - "Penguatan Share Value and Corporate Culture" - "Corporate Culture - Master Key of Competitive Advantage" - "Aktivitas Ekonomi Syariah" - "Model Dinamika Sosial Ekonomi Islam" Menulis untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman agar menjadi manfaat bagi orang banyak dan negeri tercinta Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kebiasaan Conscious Eating dan Tren Flexitarianism yang Sedang Popular

9 Oktober 2022   09:48 Diperbarui: 9 Oktober 2022   09:52 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Image: Makanan yang lebih segar dan lebih sehat, serta mengurangi makanan hewani (by Merza Gamal)

2. Berbagai produk masih terbatas di rak bahan makanan

Kurang dari setengah responden yang yakin bahwa toko langganan mereka menyediakan produk yang mereka butuhkan untuk makan yang sehat dan berkelanjutan. Pandangan ini sangat kuat di Jerman. Responden sangat kritis terhadap kurangnya produk bebas plastik; merek kecil dan independen; dan makanan organik.

3. Kesulitan mengikuti tujuan kesehatan saat makan di luar atau memesan pengiriman

Memenuhi tujuan kesehatan saat makan dari restoran merupakan tantangan, terutama bagi konsumen Prancis dan Jerman. Restoran dan perusahaan takeout perlu memikirkan kembali menu mereka dengan menambahkan lebih banyak pilihan makanan yang sehat dan berkelanjutan dan memberikan informasi tentang dampak item menu terhadap kesehatan dan lingkungan.

4. Sensitivitas harga konsumen

Sebagian besar responden cukup sensitif terhadap harga dalam hal dompet belanjaan mingguan mereka, dan mereka menuntut nilai uang, apalagi saat inflasi mengamuk seperti sekarang. Banyak orang menghadapi pilihan sulit tentang makanan yang mereka beli dan konsumsi. Oleh karena itu, banyak yang mengubah perilaku belanja mereka untuk mendapatkan lebih banyak uang, termasuk membeli makanan dalam jumlah besar, menyesuaikan jumlah yang dibeli, dan membeli merek atau label pribadi yang lebih murah.

Komitmen banyak orang untuk melakukan conscious eating (makan secara sadar) sangat kuat. Pada seluruh negara yang diteliti, responden yang sadar dari segala usia dan tingkat pendapatan telah mulai menerjemahkan komitmen itu ke dalam kebiasaan yang sehat dan berkelanjutan. Namun demikian, mereka sebagai konsumen membutuhkan bantuan dari perusahaan makanan dan pengecer untuk mendapatkan informasi produk yang mudah dipahami dan akses yang siap untuk barang yang tepat.

Bahan bacaan:

McKinsey Daily Read, 7 Oktober 2022 via publishing@email.mckinsey.com

 MERZA GAMAL 

  • Pengkaji Sosial Ekonomi Islami
  • Author of Change Management & Cultural Transformation
  • Former AVP Corporate Culture at Biggest Bank Syariah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun