Pandemi telah berdampak nyata pada pola makan pelanggan di berbagai negara, kelompok usia, dan tingkat pendapatan.Â
Pelanggan yang sadar melaporkan makan makanan yang lebih segar dan lebih sehat, terutama produk segar (40 persen) dan makanan tanpa bahan buatan (33 persen).Â
Agar memiliki kontrol lebih besar atas apa yang mereka makan, banyak yang memasak lebih banyak makanan di rumah daripada membeli di luar (40 persen).
Pandemi telah mengubah cara makan satu dari dua pelanggan yang disurvei, dan satu dari enam membuat perubahan besar. Perubahan tersebut terutama terlihat pada generasi muda, daripada pelanggan yang lebih tua.Â
Mereka telah membuat beberapa atau bahkan perubahan besar dalam kebiasaan makan mereka, terutama makan lebih sedikit produk hewani dan membeli lebih banyak makanan dari merek kecil atau baru.
Tujuan kesehatan dan keberlanjutan saling terkait di benak banyak pelanggan, tetapi kesehatan lebih penting daripada keberlanjutan. Sebagian besar responden memprioritaskan makan sehat daripada membatasi dampak pribadi mereka terhadap perubahan iklim.Â
Kesenjangan ini terutama terlihat di antara pelanggan berusia 65 tahun dan yang lebih tua --sekitar 50 persen berbanding 33 persen-- dan di antara pelanggan di  Prancis dari segala usia (kecuali kelompok berusia 18-24 tahun).Â
Namun, bukan berarti bahwa pelanggan yang sadar mengabaikan keberlanjutan.
Keberlanjutan menempati peringkat tinggi sebagai tujuan pelanggan di Amerika Serikat (64 persen) dan di Jerman (70 persen).Â
Seluruh pasar yang diteliti, pelanggan yang lebih muda adalah yang paling termotivasi untuk membatasi dampak pribadi mereka terhadap perubahan iklim.
Banyak pelanggan yang disurvei menghargai solusi berkelanjutan (lebih dari 60 persen), hanya sekitar 28 persen yang mengonsumsi lebih banyak produk berkelanjutan, dan kurang dari 30 persen bersedia membayar lebih untuk opsi yang dirancang untuk melindungi lingkungan.Â