Sebuah sumber pertahanan Inggris mengatakan kepada Sky News bahwa serangan itu mungkin direncanakan dan diledakkan dari jauh menggunakan ranjau bawah air atau bahan peledak lainnya. Oliver Alexander, seorang analis intelijen open source, mengatakan kepada Reuters, "Sesuatu yang besar menyebabkan ledakan itu yang berarti Rusia bisa melakukannya. Secara teori, Amerika Serikat juga bisa melakukannya tetapi saya tidak benar-benar melihat motivasi di sana."
Kremlin menuntut penyelidikan internasional. Atas permintaan Rusia, Dewan Keamanan PBB bertemu pada hari Jumat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia untuk membahas kerusakan pada jaringan pipa. Sergei Naryshkin, direktur Badan Intelijen Luar Negeri Rusia (SVR), mengatakan Barat berusaha menutupi siapa yang melakukan serangan terhadap jaringan pipa gas di bawah Laut Baltik tersebut.
Ketika tulisan ini ditulis, Pertemuan Dewan Keamanan PBB masih berlangsung, Semoga hasilnya membawa kebaikan dan kedamaian bersama di muka bumi ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H